Kembangkan Daerah, Perhatikan Identitas Desa

Sejarahwan UM, Dwi Cahyono (Tika)

MALANGVOICE – Modal utama mengembangkan desa, menurut ahli sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, adalah pemahaman mengenai identitas daerah.

Artinya, setiap daerah harus bisa mengindetifikasi ciri khas lokal dan karakter masing-masing.

“Karakter lokal ini digunakan untuk menciptakan kearifan dan kebijakan. Misalnya karakteristik daerahnya pertanian, dikembangkan jadi desa budaya ya nggak cocok,” kata Dwi kepada MVoice, saat berbincang di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim, Kota Malang.

Dwi menjelaskan, pembangunan desa atau kampung harus didasarkan pada potensi desa.

Lanjut dia, jika pembangunan tidak didasarkan pada potensi, jelas tidak bisa diterima masyarakat.

“Saya menyebutnya tidak membumi, kurang membasis dan nggak sesuai dengan realitas lokal,” jelas pemerhati budaya ini.

Maka dari itu, lanjut Dwi, perlu adanya kajian atau literasi mengenai kampung dan desa. Tujuannya, agar pembangunan sesuai dengan karakter dan kebutuhan desa.

“Sayangnya jarang sekali ada literasi mengenai desa. Saya pernah menulis untuk karakter kampung di Kabupaten Malang, baru separuhnya. Butuh sinergi antara warga lokal dan akademisi untuk membuat kajian ini,” tandas dia.