Kematian Ibu Hamil Ternyata Disebabkan Faktor 4T dan 3T, Apa Saja?

Bidang Koordinator Dinkes Malang, Lucia Reyne. (Lisdya Shelly)
Bidang Koordinator Dinkes Malang, Lucia Reyne. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Tingginya angka kematian ibu antara lain dipicu oleh 4 kondisi kehamilan yang tidak ideal atau yang disebut “4 terlalu” (4T) dan situasi ‘3 terlambat’ (3T).

Bidang Koordinator Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Lucia Reyne menyatakan kematian ibu hamil dipicu oleh kondisi kehamilan yang tidak ideal yang disebut ‘4 Terlalu’ yakni:

1. Kehamilan terlalu muda (kurang dari 18 tahun).

2. Usia yang terlalu tua untuk hamil (di atas 34 tahun).

3. Jarak kehamilan terlalu dekat (kurang dari 2 tahun).

4. Kehamilan terlalu banyak (lebih dari 3 anak).

“Untuk mencegahnya dibutuhkan pengaturan kehamilan melalui alat kontrasepsi. Tujuannya dibagi menjadi 3 tujuan, yakni untuk menunda, menjatangkan dan membatasi kehamilan,” tegas Lucia.

Selain itu, penyebab kematian antara lain dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan akses trasportasi. Situasi ini diindikasikan dengan ‘3 Terlambat’ yaitu:

1. Terlambat mengambil keputusan, sehingga terlambat untuk mendapat penanganan.

2. Terlambat sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi.

3. Terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia.

“Untuk itu perlu adanya edukasi terhadap ibu hamil agar angka kematian berkurang setiap tahunnya,” pungkasnya.(Der/Aka)