Keluarga Hilang Kontak dengan Saiman

Crane di Mekkah yang jatuh (newstalkzb.co.nz)

MALANGVOICE – Keluarga Masadi Saiman Tarimin, di RT06/RW04, Desa Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, mengetahui kabar duka musibah ambruknya crane tersebut dari televisi.

“Saya juga cek di internet ternyata benar, namun dari Kemenag dan pemerintah belum ada kabar,” ungkap menantu korban, Munir saat dihubungi MVoice, Senin (14/9) petang.

Menurutnya, pasca kejadian musibah ambruknya crane kedua orang tuanya sudah putus komunikasi. Sebelum kejadian, orang tuanya pamit berangkat ke masjid. Masadi Saiman berangkat ke tanah suci bersama istrinya Jamilah di kloter 38.

Petugas pendamping di kelompok sudah ikut mencari korban ke rumah sakit dan penginapan, namun gagal ditemukan. Sedangkan, istri korban baru sampai penginapan sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

“Bapak gak diketahui keberadaanya, ibu diantar aparat kepolisian ke penginapan. Alhamdulillah kondisi beliau tidak apa-apa,” ungkapnya.

Saat ini, ketiga anaknya masih syock dan tidak menduga orangtuanya meninggal di Makkah. Mereka menyesal tidak bisa merawat dan melihat terakhir kalinya.

Kalau memang musibah, anak-anak korban ihklas karena orang tua mereka meninggal di Tanah Suci saat memenuhi panggilan Allah. “Banyak umat Islam ingin meninggal di Mekkah, kami harap bisa dimakamkan di Indonesia,” paparnya.-