Kelas Bumil Antisipasi Risiko Kematian pada Ibu dan Bayi

MALANGVOICE– Program Kelas Ibu Hamil (Bumil) digagas Dinkes Kota Batu sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi proses kelahiran. Langkah ini ditujukan untuk mengantisipasi kecacatan bahkan risiko kematian bayi, termasuk ibu yang menjalani persalinan.

Kelas Bumil ini mulai dijalankan di Puskesmas Batu bagi 10 ibu yang tengah mengandung buah hatinya. Dan nantinya akan digelar di puskesmas-puskesmas lainnya di Kota Batu. Mereka mengikuti dalam 10 kali pertemuan selama 10 pekan ke depan.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Batu, Hasanatul Mardiyah, menjelaskan bahwa Dinkes Kota Batu memiliki tujuan untuk mengurangi risiko kematian bayi dan ibu dalam proses persalinan. Karena itu pihaknya berupaya mematangkan kesiapan setiap ibu hamil dalam menjalani proses kehamilan. Dan ketika proses persalinan tiba kondisi ibu sehat dan bayi yang dilahirkan sehat tanpa kecacatan.

“Dinkes menyiapkan 10 kali pertemuan dengan pemberian materi yang berbeda. Dimulai dari pemeriksaan kehamilan hingga pertemuan tentang pemenuhan gizi bagi ibu hamil,” terang Mardiyah.

Sementara itu, Ketua TP PKK, Siti Faujiyah Nurochman menekankan agar para bumil gemar makan ikan dan sayuran untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan janin. Karena dengan asupan gizi yang memadai maka menurunkan risiko bayi yang dilahirkan prematur, sekaligus menghindari adanya kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

Ia mengatakan, tak boleh berpikiran pesimis dalam mengupayakan pemenuhan gizi bagi janin. Karena untuk memenuhi kebutuhan gizi tidak selalu harus mahal, tetapi makanan berkualitas dan yang ada di sekitar kuta.

“Untuk makan ikan, ibu hamil tidak harus membeli ikan tuna. Tetapi juga bisa makan bandeng atau ikan lele yang banyak terdapat di sekitar kita,” ujar Faujiyah.

Selain itu Pola Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS tidak boleh dilalaikan. Artinya, setiap ibu hamil harus menerapkan PHBS di kebidupan sehari- hari.Dan untuk mendukung itu, Faujiyah juga menekankan agar para kader posyandu dan petugas puskesmas untuk selalu memantau perkembangan setiap ibu hamil.

“Bahkan kalau perlu kader- kader posyandu mendatangi dan mencatat perkembangan kehamilan dari setiap ibu hamil sehingga bisa diketahui terkait apa yang dibutuhkan,” tegasnya.

Jika seluruh materi di Kelas Bumil telah diserap para ibu hamil, maka dipastikan kesiapan mereka akan semakin matang menghadapi proses persalinan. Terutama bagi ibu muda yang baru menghadapi kehamilan pertama. Karena dalam materi pembekalan yang diberikan materi hidup sehat pasca persalinan.

Setiap ibu yang telah melahirkan harus tahu betul apa yang perlu dilalukan dalam merawat bayi. Termasuk pemenuhan gizi balita agar jauh dari risiko stunting. Dan yang tak kalah penting, memberikan contoh perilaku yang baik ketika bayi sudah mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Karena apa yang dilakukan seorang ibu akan ditiru oleh bayi yang berada didekatnya.

“Jangan salah, perilaku seorang ibu akan dilihat dan ditiru bayinya. Karena itu berilah contoh perilalu yang baik untuk mendukung terwujudnya Generasi Emas Kota Batu,” pesan Faujiyah.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait