Kebakaran Arjuna Berganti Status Siaga Darurat

Kasi Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim didampingi BPBD Jatim dan BNPB saat menggelar konferensi pers, Rabu (7/8). (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan Kota Batu menyatakan kebakaran hutan di Gunung Arjuna telah padam total dan berganti status menjadi siaga darurat. Hal itu setelah dilakukan water bombing di Gunung Arjuna dan Panderman, Rabu (7/8).

Hal itu diungkapkan Kasi Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim. Kebakaran yang terjadi ini diungkapkan 90 persen akibat campur tangan manusia dan sisanya murni lantaran faktor alam.

“Ya, alhamdulillah sudah padam total. Faktor alam itu maknanya luas. Tapi, kalau faktor alam saat ini tetap dengan adanya campur tangan manusia,” ungkapnya ke awak media saat konferensi pers.

“Seperti banyak disebabkan akibat ulah manusia yang sering buang sampah sembarangan,” sambungnya,” sambungnya.

Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur, Yanuar Rachmadi juga mengungkapkan hal yang sama. Ia menjelaskan kebakaran hutan banyak didominasi cahaya matahari yang terpantul akibat dari sampah berbahan kaca atau alumunium foil.

“Seperti kertas alumunium foil bekas rokok, cangkir alumunium, dan panci kecil yang tertinggal maupun terjatuh saat dibawa oleh pendaki,” terangnya.

Sedangkan jika memang kebakaran murni karena faktor alam seperti gesekan ranting atau batu maka masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan berkelanjutan.

Di sisi lain, pilot Helikopter RA-22747/Mi 8 Andrei Kuvaldin menambahkan jika tidak menemukan kendala saat melakukan pemadaman water bombing di Gunung Arjuna.

“Tak ada kendala, tapi ketika pemadaman di Gunung panderman kendalanya adalah guncangan pesawat karena perubahan kecepatan udara (turbulensi),” tutupnya.

Selain itu juga cuaca dan kabut menjadi faktor kendala karena kebakaran yang terjadi pada Gunung Panderman terdapat pada titik cekungan gunung. (Der/Ulm)