KBM Tatap Muka Dipastikan Keamanannya

MALANGVOICE – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sejak 18 Agustus lalu telah dilakukan sebagai uji coba. Uji Coba tersebut dilakukan oleh tiga lembaga pendisikan Kota Batu. Yakni, SMA Al-Izzah, SLB N Kota Batu, dan SMK N 2 Kota Batu.

Sebalum melakukan uji coba tatap muka, SMKN 2 Kota Batu melakukan verifikasi terlebih dahulu terkait kesiapan sekolah. Seperti misalnya bangku harus berjarak, tersedianya tempat cuci tangan, dan sebagainya.

“Saat ini telah masuk pada siklus ke tiga. Pada setiap siklusnya berlangsung selama satu bulan. Serta pada setiap pergantian siklus ada jeda terlebih dahulu selama tiga hari untuk dilakukan penyemprotan desinfektan,” kata kepala sekolah SMKN 2 Kota Batu Heni Mahendrayani saat diwawancarai awak media Selasa (10/11).

Selama jeda tiga hari itu, kata Heni, para siswa diliburkan ataupun belajar dengan cara daring. Jadi di sini tak ada kegiatan KBM sama sekali. Hanya fokus melakukan sterilisasi ruang kelas.
“Hingga hari ini Alhamdulillah KBM masih berjalan dengan lancar, belum ada kendala yang dihadapi,” jelasnya.

Selain itu bagi peserta didik yang ingin mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka pun harus mendapatkan surat izin dari orangtuanya terlebih dahulu jika ingin bersekolah.

“Kalau tak dapat izin dari orang tua ya kami tidak mengizinkan masuk. Setiap pagi sebelum masuk kami selalu melakukan pengecekan surat izin itu,” jelas Heni.

Formulir persetujuan orang tua itu dibuat dengan tujuan, agar kapasitas pelajar dapat dikendalikan. Serta para wali murid mengetahui jika anak-anaknya benar berangkat ke sekolah.

Selain itu, ia mengimbuhkan, para siswa/siswi juga diwajibkan menggunakan masker dan face shield. Jika ada yang tak patuh, mereka tak akan diizinkan untuk masuk. Atau sekolah secara daring saja.

“Untuk sisanya yang tak melakukan KBM tatap muka. Mereka tetap melakukan pembelajaran secara daring. Kami telah memiliki pemetaan mata pelajaran mana yang daring dan mana yang tatap muka,” ujar Heni.

Di SMK N 2 Kota Batu sendiri terdapat 525 siswa siswi. Namun pada pembelajaran KBM tatap muka ini perharinya hanya ada sekitar 50 yang mengikuti. Selain itu juga tak dilakukan shift, karena kapasitas ruangan di sekolah masih sangat memadai.

“Satu ruang kelas hanya diisi 10-15 pelajar. Namun kenyataannya tak sampai 10 siswa yang hadir. Karena ini kan masih uji coba se-Jatim sekolah yang dalam pengelolaan provinsi. Di Kota Batu ini terdapat tiga sekolah rujukan untuk uji coba,” papar dia.

Dalam pembagian kedatangan siswa. SMKN 2 Kota Batu membagi menjadi dua kloter. Yaitu, siswa datang mulai pukul 7.30-11.00 WIB. Selanjutnya kloter ke-2 siswa datang pada pukul 8.00-11.30 WIB. Ada tiga jam setengah pembelajaran di dalam ruangan secara tatap muka, tanpa jam istirahat. Begitu selesai belajar, para pelajar langsung pulang.

“Pengkondisian 45 menit antara lain cek protokol kesehatan, kami berikan vitamin C, gerak badan sambil caring. Masuk kelas dipandu teman-teman guru, ngaji sebentar, lalu belajar,” jelasnya.

Dalam 10 hari, pelajar berkesempatan mengikuti pelajaran tatap muka sekali. Jika zona Kota Batu membaik, maka dimungkinkan tatap muka dilakukan dalam lima hari sekali. Hal itu berarti mereka dapat belajar tatap muka seminggu sekali.

“Pada KBM ini kami menggunakan sistem pembelajaran dengan metode Kognitif dan Kolaborasi. Kami menggabungkan sistem pembelajaran Kognitif dengan aspek Afektif dan Normatif atau langsung pada penerapannya. Misalkan jika ada luas tanah segini, nantinya diperlukan pupuk berapa kg” ujar dia.

Sementara itu salah satu siswi SMK N 2 Kota Batu, Maya Anjelin mengatakan, sangat bergembira dengan adanya pembelajaran tatap muka seperti ini. Meski jadwal masuknya masih belum setiap hari.

“Senang sekali bisa sekolah lagi. Bisa bertemu dengan teman-teman. Karena selama pandemi ini hampir tak pernah ketemu sama sekali,” kata siswi kelas 12 itu.(der)