Kasus Covid-19 Menurun, Andreas: Masyarakat Jangan Lepas Kendali

Masyarakat tertib dan antusias ikuti vaksinasi. (Istimewa)

MALANGVOICE – Menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia dalam dua bulan terakhir sebaiknya tidak membuat masyarakat lepas kendali.

Selain itu warga juga diminta bersikap cerdas dalam menanggapi informasi yang beredar di pemberitaan media mau pun media sosial bahwa Indonesia sudah mencapai fase kekebalan kelompok (herd immunity).

Hal itu dikatakan Ir Andreas Eddy Susetyo MM, Anggota DPR RI dari Komisi XI, saat memantau pelaksanaan vaksin Covid-19 yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana dan Komisi Hak Keuskupan Malang, Ahad (24/10) di Kota Malang. Dalam kegiatan tersebut menyasar 1.000 warga terdiri dari 500 vaksin dosis pertama dan 500 vaksin dosis kedua.

Anggota Komisi XI DPR RI Ir.Andreas Eddy Susetyo,M.M ( no 4 dari kanan) saat meninjau vaksinasi dilaksanakan oleh STFT Widya Sasana dan Komisi Hak Keuskupan Malang. (Istimewa)

“Belakangan muncul opini-opini bahwa Indonesia sudah memasuki fase herd immunity karena indikatornya adalah penurunan yang sangat drastis kasus Covid. Bahkan di DKI yang sebelumnya sering tertinggi kasus kematian kini sudah beberapa kali nihil. Namun kemungkinan sudah di fase herd immunity masih berupa hipotesa,” paparnya.

Ia mengingatkan jangan sampai penurunan kasus Covid-19 ini membuat masyarakat tidak patuh protokol kesehatan.

“Jangan sampai terjadi karena informasi yg tidak utuh mengenai penurunan drastis kasus Covid-19 membuat kita menjadi tidak patuh pada protokol kesehatan (Prokes). Selama Pemerintah masih memberlakukan PPKM dan Prokes maka masyarakat harus mentaati dan disiplin pada Prokes dan aturan PPKM,” tandas dia.

Diingatkan wakil rakyat dari Malang Raya ini, penurunan kasus Covid-19 harus disikapi secara bijak dan penuh kewaspadaan.

“Saat ini Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Universitas Indonesia (UI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan survei prevalensi ​antibodi (seroprevalence survey) kepada 21.880 sampel di 34 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Survei ini baru akan selesai di pertengahan bulan Desember 2021 sehingga bisa memberikan gambaran yang lengkap mengenai kondisi kekebalan atau kondisi antibodi dari seluruh rakyat kita di 34 provinsi dan menjadi basis bagi penyusunan kebijakan kita ke depannya.(der)