MALANGVOICE – Lagu karya Galih Zakharia terpilih menjadi jingle pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Malang 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU)Kota Malang mengumumkan jingle itu dalam acara penganugerahan pemenang sayembara Cipta Maskot dan Jingle Pilkada Kota Malang tahun 2024 di The Aliante Hotel & Convention Center pada, Sabtu (8/06).
Galih Zakharia mengatakan jingle yang dbuat dalam kurun waktu satu minggu ini memiliki pesan yang sangat kuat dan mendalam. Ia ingin mengajak semua orang terkhususnya masyarakat Kota Malang untuk ikut berpartispasi dalam Pemilu dan tidak menjadi golput.
“Pesan yang ingin saya sampaikan jelas saya ingin mengajak teman-teman khususnya masyarakat yang ada di Kota Malang supaya mau memilih dan meminimalisir yang golput, jadi saya mau masuk juga ke teman-teman milenial untuk ikut memilih,” katanya.
Baca Juga: Seru! 563 Atlet Beradu Speed di Kejurnas Sepatu Roda Piala Wali Kota Malang 2024
Tindak Pengguna Knalpot Brong, Satlantas Polresta Malang Kota Gunakan Sistem Hunting
Selain itu KPU Kota Malang juga memilih maskot Sam Suma dan Mbak Sawa milik dari
M Eugine Ramdani, seorang mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan tema maskot yang digunakan yakni Topeng Malangan.
Ia mengatakan kedua maskot yang dibuat merupakan gabungan dari tema yang telah dientukan oleh KPU Kota Malang yakni integritas dan harmoni, oleh karena itu ia mengimplementasikan kedua kata tersebut dalam maskot yang ia buat.
“Jadi kedua kata dalam tema itu saya implementasikan ke dalam dua maskot yang saya buat yaitu ada Sam Suma dan Mbak Sawa. Nah, maskot nya jadinya yang pertama itu Sam Suma yang artinya suara malang dan Mbak Sawah artinya salam sejiwa, jadi kedua maskot ini memeiliki arti yang berebeda” kata Eugine.
Berdasaran pernyataan Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Muhammad Toyib, penyelengaraan sayembara jingle ini merupakan perintah KPU RI, dengan mekanisme pertunjukan maupun mekanisme lomba, dengan tujuan agar semua masyarakat dapat ikut berpartisipasi.
Adapun peserta yang mendaftar dalam sayembara jingle dan maskot ini berjumlah 91 peserta dengan rincian peserta sayembara jingle 24 dan sayembara maskot 67 peserta.
Toyib menjelaskan pendaftaran jingle sempat mengalami perpanjangan dikarenakan minimnya peserta yang mendaftar.
“Jingle ini sempat mengalami perpanjangan karena hanya satu yang daftar dan setelah diperpanjang langsung sampai 24 peserta. Dengan jumlah peserta jingle ada 24 dan jumlah peserta maskot ada 67 peserta” ujar Toyib.
Toyib menjelaskan juga proses penjurian hingga terpilihnya pemenang sayembara ini dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu, dengan kualifikasi jingle yang terdiri atas orisinalitas, lokalitas, kualitas audio, kesesuiaian lirik dengan tema pilkada Kota Malang yakni “Pilkada Kota Malang, Integrasi dan Harmoni”.
“Penjurian berjalan sekita 2 minggu, sedangkan untuk kualifikasi jingle itu orisinalitas, kearifan lokal atau lokalitas, kualitas judul, kesesuaian lirik dengan tema pilkada kita” ungkapnya.
“Jurinya kita melibatakan para pakar baik itu dari akademis, sosiolog, budayawan, asosiasi konten kreator dan tokoh masyarakat,” tutupnya.(MG1/der)