Kapolres Malang Ingatkan Hasil Rakornas dengan Presiden Soal Investasi

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung. (Toski D).
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung. (Toski D).

MALANGVOICE – Selain Sinergitas atara Pemerintah pusat daerah, hasil rapat koordinasi nasional (Rakornas) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seluruh Indonesia dengan Presiden Jokowi di Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, juga tentang iklim investasi yang harus dijaga baik oleh seluruh stakeholder.

“Beliau menyampaikan, mengajak kita berpikir ekonomi global ini tidak menentu. Ini bukan hanya omong kosong, saya juga bukan ahli ekonomi, tapi ini hasil penelitian para ekonom dunia. Alhamdulillah, Indonesia pertumbuhan ekonominya masih diatas 5 persen. Ada beberapa rumus meningkatkan perekonomian, seperti domestik bruto, pendapatan per kapita harus meningkat, pengangguran ditekan semaksimal mungkin. Kemudian impor kita ini lebih besar dari ekspor. Arahan bapak Presiden, kalau ada investor berorientasi ekspor, merem (tutup mata, red), tanda tangani, langsung berikan izin. Kita permudah, bersinergi harmonis untuk mengeksekusi mimpi bapak Presiden,” ungkap Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, saat ditemui usai mengikuti sosialisasi hasil Rakornas Forkopimda Kabupaten Malang, Jumat (29/11).

Menurut Yade, sesuai dengan amanat Presiden Jokowi tersebut, pemerintah daerah supaya memudahkan investor masuk. Tidak ada lagi birokrasi atau perizinan yang berbelit-belit.

“Bagaimana memudahkan investasi tersebut merupakan tugas kita bersama. Polres Malang berkomitmen mendukung lima program prioritas bapak Presiden, termasuk untuk menarik investasi dan membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Yade, supaya dapat menarik sebanyak mungkin investor masuk ke daerah, ada berbagai kiat yang harus dilaksanakan dengan baik.

“Wilayah kita harus bebas konflik sosial. Kalau ada itu, investor tidak akan mau datang. Bebas dari unjuk rasa anarkis. Terlepas dari isu-isu buruh yang negatif. Jangan ada pungli dalam perizinan, apalagi yang berkaitan dengan investasi, bila perlu merem (tutup mata, red), tanda tangani, jangan dipersulit,” tandasnya. (Hmz/ulm)