Kapolres Malang Imbau Masyarakat Jangan Terpancing Isu Hoax dan People Power

Danis Tri Maharani(kanan) saat menunjukkan Piagam Penghargaan yang diberikan Gubernur Jatim atas kematian bapaknya, sebagai Linmas untuk pengamanan Pemilu 2019, di TPS 24 Ngijo, Karangploso. (Istimewa).

MALANGVOICE – Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Malang supaya tidak terpancing isu Hoax di media sosial (medsos), dan berita adanya gerakan rakyat atau People Power.

“Saya percaya masyarakat Kabupaten Malang memiliki kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi yang baik dan penuh kekeluargaan,” ungkap Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung.

Selain adanya isu people power, lanjut Yade, juga ada isu tentang kematian anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas), serta pihak Kepolisian yang meninggal dunia bukan karena kelelahan saat dan setelah melaksanakan tugasnya seperti yang beredar di medsos belakangan ini.

“Isu yang berkembang saat ini, kamatian anggota KPPS, anggota Linmas, dan kepolisian, karena faktor klenik, dan adanya racun. Untuk itu, saya mengimbau pada masyarakat Kabupaten Malang supaya tetap menjaga persaudaraan yang sudah terjalin sangat baik selama ini. Jangan karena Pemilu terjadi perpecahan diantara warga,” jelasnya.

Sementara itu, hal senada di sampaikan oleh salah satu anak anggota Linmas, Subagyo (58) yang menjaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 24, Ngijo, Karangploso, Danis Tri Maharani.

Menurut Danis, kematian bapak Subagyo, dikarenakan penyakit yang sudah lama dideritanya. Jadi dirinya meminta kepada penggugah di medsos, serta pendukung pasangan Capres, agar tidak membuat berita-berita yang tidak benar terkait meninggalnya bapak.

“Bapak saya meninggal dunia, pada 21 April 2019 lalu, karena sakit, bapak saya telah memiliki riwayat sakit jantung. Meninggalnya juga ketika di rumah, tidak sempat dibawah ke rumah sakit. Sehingga dengan meninggalnya bapak saya ini, jangan dihubung-hubungkan dengan politik,” pintahnya.

Disisi lain, dia mengaku, jika dengan meninggalnya bapak saya, dirinya telah menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Hj Khofifah Indar Parawangsa, yang diberikan di Kantor Grahadi Surabaya, pada 25 April 2019. Sedangkan piagam tersebut diberikan pada ahli waris, karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah menghormati Jasa-Jasanya Dalam Melaksanakan Tugas Negara Sebagai Penyelenggara/Petugas Pengamanan Pemilu Tahun 2019. Dan Gubernur Jatim Turut Berduka Cita Atas Nama Negara dan Bangsa Indonesia.

“Selain Piagam Pengharagaan yang diberikan, Gubernur Jatim juga memberikan santunan atas meninggalnya bapak saya, yang sebelumnya sebagai anggota Linmas untuk mengamankan jalannya Pemilu 2019,” pungkas.(Hmz/Aka)