Kampus Sumbang Kemacetan Kota, Lalu Apa Kontribusinya?

Kendaraan Keluar Masuk Kampus (anja)
Kendaraan Keluar Masuk Kampus (anja)

MALANGVOICE – Jika dilihat dari kepadatan penduduk, terutama kawsan sekitar kampus di Kota Malang, pemerintah harus berani membuat regulasi untuk mengurangi dampak akibat kepadatan penduduk, yaitu kemacetan.

Bukan hanya pemerintah, kampus-kampus penyumbang kemacetan juga harus berkontribusi terhadap permasalahan kemacetan sekitar kampusnya.

Yusuf Maulana, mahasiswa sekaligus Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah Kota Universitas Brawijaya, mengatakan, ketika pemerintah berusaha membenahi transportasi, maka semua kampus harus mendukung dengan sinergi melalui penelitian, dan mengarahkan sumberdayanya untuk mendukung program pemerintah itu.

“Sinergi juga bisa dilakukan dengan sistem membership untuk mahasiswa yang menggunakan transportasi umum, agar mendapat pelayanan yang baik, karena saat ini transportasi umum yang ada kurang diminati mahasiswa, termasuk saya,” katanya.

Menurutnya, kontribusi kampusnya, UB, sudah sangat jelas dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya larangan membawa kendaraan bermotor bagi mahasiswa baru.

“Menurut saya itu langkah tepat. Saya harap ke depannya secara bertahap pihak kampus juga harus bisa menyediakan sepeda bagi mahasiswa baru, lengkap dengan fasilitas parkir sepedanya, karena Kota Malang sangat nyaman untuk bersepeda,” kata mahasiswa yang sering berjalan kaki ke kampus ini.