Kampus Gelar UTBK, Wali Kota Malang Anjurkan Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19

(Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Perguruan tinggi atau kampus-kampus di Kota Malang bakal menggelar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui skema Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020. Kampus yang akan menjalankan UTBK yaitu Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM).

Merespon itu, Wali Kota Malang Sutiaji menganjurkan pihak kampus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat. Hal ini terungkap pada rapat koordinasi dengan Forkopimda dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Malang di Balai Kota Malang, Kamis (25/6).

“Jika memang UTBK harus dilakukan secara tatap muka, maka masing-masing rektor diharapkan hanya mengutamakan wilayah Malang Raya saja,” kata Wali Kota Sutiaji.

Ia memberikan perhatian serius masuknya peserta UTBK yang berasal dari luar Kota Malang. Sebab, dikhawatirkan akan menyebabkan penularan COVID-19, bahkan bisa saja menimbulkan kluster baru. Maka gugus tugas di masing-masing kampus untuk tetap waspada.

“Harapannya, yang luar Malang Raya ikut di domisili terkait saja,” sambung dia.

Terjadinya penumpukan massa, lanjutnya, harus segera di antisipasi. Karena dari pengalaman tes seleksi di tahun-tahun sebelumnya, setiap calon Mahasiswa Baru (Maba) akan melakukan survei lokasi sehari sebelumnya. Selain itu, di area kampus juga harus steril dari PKL (Pedagang Kaki Lima). Mengingat, pedagang biasanya akan bergerombol memasuki area kampus saat proses seleksi berlangsung.

“Saya minta betul-betul diperhatikan, meskipun kampusnya besar pasti nanti terjadi kerumunan. Tolong tidak ada PKL di area kampus, tolong disterilisasi. Ini tanggung jawab masing-masing satgas,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ada untuk Universitas Brawijaya Malang akan melaksanakan UTBK dengan total 19.000 peserta. Rinciannya, 90 persen wilayah Malang Raya dan Jawa Timur, 10 persen luar provinsi. Namun, yang menjadi skala prioritas untuk seleksi UTBK yakni di wilayah Malang Raya.

Proses seleksi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilaksanalan pada tanggal 5-9 Juli 2020, tahap ke dua pada tanggal 20-26 Juli 2020. Tahap pertama khusus diprioritaskan bagi warga di Malang Raya sekitar 5200 calon Maba.

Sementara itu, untuk Universitas Negeri Malang proses UTBK juga akan dilaksanakan dengan 2 tahap. Namun waktunya lebih singkat, yakni tahap pertama pada tanggal 5,6,7 Juli 2020 dan tahap kedua pada tanggal 7,8,9 Juli 2020.

Tercatat ada 12.414 peserta yang sudah mendaftar. Dari jumlah tersebut, 45 persennya dari wilayah Malang Raya, 45 persen lainnya dari Jawa Timur di luar Malang Raya, dan 10 persennya dari luar Jawa Timur.

Dalam pelaksanaannya untuk meminimalisir kerumunan massa dan agar penerapan physical distancing bisa dijalankan. Universitas Negeri Malang akan menggandeng tiga universitas lainnya untuk UTBK. Di antaranya, UNMER (Universitas Merdeka Malang), UNISMA (Universitas Islam Malang), dan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang).

“Semua peserta akan kita pecah ke empat universitas dengan di UM. Jadi relatifnya per hari kira-kira ada 1.300 yang dipecah. Sehingga tiap perguruan tinggi ada 400 calon Maba, dan proses seleksi akan berlangsung lebih cepat,” beber Wakil Rektor I UM, Budi Eko Soetjipto.(der)