“Kalau Tidak Diangkut, Kami Bawa ke Balai Kota”

Polemik Pembangunan Pasar Blimbing

Para pedagang secara swadaya mengumpulkan sampah di satu titik Pasar Merjosari. (Muhammad Choirul)
Para pedagang secara swadaya mengumpulkan sampah di satu titik Pasar Merjosari. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Pedagang Pasar Merjosari bertindak mandiri pasca penghentian penarikan retribusi oleh Dinas Pasar. Rabu (21/12) hari ini, mereka bahu membahu membuat pagar melingkari tumpukan sampah yang meluber di depan pasar.

Sudah dua hari ini sampah tidak diangkut armada kebersihan Dinas Pasar. Pedagang mulai geram. Salah satu pedagang, Beri, bahkan menyebut, jika sampai beberapa hari ke depan sampah makin menumpuk, para pedagang bakal memindahkannya.

“Kalau tidak di angkut, kami bawa ke balai kota. Kami di sana punya bapak wali kota yang sudah kami anggap bapak sendiri, kami akan mengadu. Kami bisa sewa truk untuk dibawa ke sana,” ungkap pedagang ayam potong itu.

Beri menambahkan, sementara ini, para pedagang mengumpulkan sampah pada satu titik. Untuk menangkal bau busuk, pedagang melaburi tumpukan sampah dengan kapur gamping.

“Agar pembeli tidak terganggu. Kalau sore kami juga kerja bakti membersihkan sampah di dalam pasar,” pungkasnya.