Kabupaten Malang Darurat Guru, Rendra Janjikan Angkat GTT dan Honorer

Hardiknas 2018

Suasana peringatan Hardiknas 2018 Kabupaten Malang

MALANGVOICE – Kabupaten Malang yang memiliki 33 Kecamatan, kekurangan Guru berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara).

Hal ini diungkapkan Bupati Malang Dr H Rendra Kresna, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Rabu (2/5).

Menurut Rendra, minimnya guru SD khususnya guru agama atau olahraga yang semestinya hanya bertugas di satu sekolah, pada kenyataanya menghandle 3 sampai 4 sekolah.

“Selain kasihan ke para muridnya, guru juga kasihan,” ungkap Rendra.

Bahkan, lanjut Rendra, Di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan ada SD yang mempunyai guru dengan status ASN hanya seorang, itupun kepala sekolah, dan parahnya sudah mau pensiun juga.

Hal itu membuat Rendra bakal segera menambah jumlah guru. Dengan prioritas adalah guru tidak tetap (GTT) dan honorer.

“Karena itu sudah sepantasnya mereka menjadi guru ASN, apalagi mereka sudah kenal dengan anak dididiknya, sudah terbiasa mengajar,” papar Rendra.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Moch Hidayat, mengungkapkan, untuk memajukan mutu dan pelayanan pendidikan bagi warga, pihaknya selama ini melakukan pembenahan insfrastruktur fisik sekolah yang ada di Kabupaten Malang.

Pria yang akrab disapa Dayat ini juga menjelaskan, bahwa sesuai dengan tuntutan zaman dan era globalisasi informasi, pihaknya akan menerapkan pelayanan pendidikan secara online. Nantinya pelaporan pembayaran biaya pendidikan bisa dilaporkan secara daring (dalam jaringan).

“Biar bisa dipantau masyarakat secara luas,” pungkas Dayat.

Dalam peringatan Hardiknas 2018 Bupati Malang memberikan penghargaan kepada dua siswa berprestasi dari SMPN 1 Singosari. I Made Khisawa Hergianta yang merupakan Juara I Karate Coupe Internationale De Kayl di Jerman, dan Wening Sekar Anggora, Juara I International Mathematical Olympiade 2018 di Thailand.(Der/Aka)