Juru Pengairan: Banjir Kota Malang bukan Akibat DAM di Tegalgondo

Mahfud menunjukkan dua saluran primer DAM. (Anja a)

MALANGVOICE – Banjir yang merendam Kota Malang khususnya di wilayah jalan Soekarno-Hatta, Senin (10/12), bukan disebabkan saluran dari DAM di kawasan Tegalgondo yang tidak ditutup. Hal ini dijelaskan juru pengairan DAM Sengkaling, Mahfud, saat ditemui MVoice, Selasa (11/12).

Mahfud mengklarifikasi lagi, bahwa DAM itu berfungsi hanya sebagai saluran irigasi. Selain itu DAM di Tegalgondo mengalirkan air dari arah atas ke dua saluran primer berukuran lebar 3-5 meter kedalaman 5-6 meter.

Petugas memeriksa tinggi muka air. (Anja a)

Saluran primer pertama yang berada di sebelah selatan sungai mengalirkan air sungai sampai ke Kelurahan Kasin, Kecamatan Sukun. Sedangkan saluran primer kedua yang berada di sebelah utara sungai dibagi lagi menjadi 4 saluran sekunder yaitu saluran sekunder Mojolangu, sekunder Blimbing, sekunder Tunggulwulung, sekunder Lowokwaru, dan sekunder Purwantoro. Selain di kedua saluran primer tersebut, air sungai Brantas mengalir deras tanpa penutup di bagian tengah DAM.

“Jadi kedua saluran primer tadi mengalirkan air sungai Brantas ke sawah-sawah di kampung,” kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, petugas DAM selalu berjaga 24 jam. Petugas mengamati tinggi muka air dan menutup intake (pintu saluran) ketika muka air melebihi 50 cm.

“Jangankan muka air 50 cm, kalau sudah turun hujan. Kedua pintu intake itu kita tutup kok. Karena kalau tidak, ya pastinya sudah tenggelam ini daerah Tegalgondo. Sawah-sawah pasti sudah tenggelam, mbak,” kata Mahfud.

Mahfud mengakui, saat hujan lebat, tinggi muka air sungai bisa mencapai 2 meter. Meski demikian, kedua pintu intake saluran primer ditutup, air sungai Brantas tidak sampai meluap.

Terkair banjir yang terjadi di Kota Malang Mahfud menduga saluran sekunder di Blimbing tersumbat sehingga air hujan tidak dapat tertampung. Selain itu sistem drainase yang buruk semakin memperparah banjir.

“Jadi tolong Pemkot crosscheck dulu ya. Banjir di Malang bukan kesalahan DAM Sengkaling. Memang drainase di kota kurang bagus. Tadi kepala Dinas PU Kota Malang sudah datang kesini juga untuk check, ” tandasnya.

DAM Sengkaling. (Anja a)

Selain itu, beberapa warga yang tinggal di sekitar DAM Sengkaling yang ditemui MVoice mengatakan, dua intake DAM Sengkaling sudah ditutup kemarin sore.

“Lho iya kemarin itu hujan deras. Air sungai memang ada kenaikan. Bawa material kayu, lumpur, dari atas. Tapi ya tidak meluap mbak. Sudah biasanya seperti itu, kalau hujan ya air sungainya lebih deras dan muka airnya naik. Tapi tidak meluap, disini tidak banjir” kata seorang warga, Wandi.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa kawasan di Kota Malang seperti di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Borobudur terkena banjir. Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan permohonan maaf atas hal itu. Ia menyebut salah satu penyebab banjir di Kota Malang adalah dikarenakan DAM kawasan Tegalgondo yang tidak ditutup sehingga air meluap. strong>(Hmz/Aka)