Jumlah Ternak Terpapar PMK Tembus 4.677 Ekor, Daerah Ini Paling Terdampak

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodiqul Amin. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Jumlah ternak sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan catatan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, saat ini sudah ada 4.677 ekor sapi yang terpapar PMK.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodiqul Amin mengatakan, dari jumlah tersebut terbanyak di wilayah Malang Barat, yakni di Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon.

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berencana untuk mengalokasikan anggaran kurang lebih sekitar Rp3 Miliar untuk penanganan PMK,” ucapnya saat dihubungi awak media, Jumat (10/6).

Meski demikian Sodiqul menyebut angka itu masih belum dapat dipastikan, dan menunggu validitas jumlah ternak yang harus segera tertangani.

“Ya dua atau tiga hari ini diharapkan sudah ada data tersebut, dan pekan depan, minimal sudah ada besaran anggaran yang harus disiapkan untuk tanggap darurat,” tambahnya.

Pemkab Malang sendiri, sambungnya, tengah berupaya untuk melakukan penanganan wabah PMK tersebut.

Salah satunya dengan melakukan rapat koordinasi dengan DPRD dan beberapa perwakilan koperasi peternak di Kabupaten Malang.

“Koordinasi untuk memitigasi, memetakan daerah mana saja, agar datanya segera diperbaiki. Itu salah satu upaya untuk memaksimalkan anggaran yang akan diakomodasi dari BTT (belanja tak terduga),” jelasnya.

Politisi Partai NasDem ini menyebut, dalam waktu dekat kemungkinan akan terbit surat keputusan (SK) Bupati Malang terkait langkah-langkah yang lebih mendetil penanganan wabah PMK. Termasuk di wilayah Malang Barat yang sekitar 75 persen penduduknya peternak.

“Kalau nggak ada sinergi, mungkin saja di wilayah Malang Barat penyebaran PMK akan merata dan semua akan terpapar, padahal di sana ada populasi ternak,” katanya.

“Mungkin dalam waktu dekat akan segera turun SK Bupati terkait langkah2 penanganan wabah PMK ini,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Mvoice, sebelumnya dilaporkan, imbas wabah PMK ini, produktifitas susu di wilayah Pujon menurun.

Jika pada kondisi normal sebelum ada wabah PMK, produktifitas susu sapi di Pujon mencapai 114 ton per hari, setelah wabah tersebut menyerang kini hanya tinggal 85 ton per hari.(end)