Jumlah Disabilitas Usia Produktif Tinggi, Wanedi Petakan Peluang Lapangan Kerja

Kota Malang Memilih Pemimpin

Calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, Ahmad Wanedi. (Istimewa)

MALANGVOICE – Calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1, Ahmad Wanedi, menaruh perhatian pada keberadaan kaum difabel. Dia menyebutkan, pemberian kesempatan kerja kepada para kaum disabilitas merupakan amanat keadilan sosial dalam Pancasila.

“Ini amanat, jadi mereka (difabel) itu harus kita rangkul, kita berdayakan beri mereka ruang untuk bekerja, untuk kembangkan kreativitas,” ungkap politisi PDIP ini.

Karena itu, untuk mendukung para kaum difabel pasangan dari Ya’qud Ananda Gudban ini memasukkan penyediaan lapangan kerja dalam program 25 Aksi Menawan.

“Jadi kami (Nanda-Wanedi) sudah punya program khusus untuk mereka. Harus kita berdayakan dan berikan lapangan kerja. Disabilitas itu harus dapat pekerjaan yang layak,” tambahnya.

Perhatian Wanedi bukan tanpa alasan. Betapa tidak, jumlah penyandang disabilitas berusia produktif di Kota Malang masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Data dari Dinas Sosial Kota Malang tahun 2014 menunjukan jumlah usia produktif kaum difabel sebanyak 245 orang.

Sementara dari laporan Forum Malang Inklusi (Fomi) menyebutkan di tahun 2017 jumlah difabel di Kota Malang menyentuh angka 1.300. Dari jumlah itu, setengah di antaranya berada dalam usia produktif.

Selain penyediaan lapangan pekerjaan buat kaum difabel, Wanedi juga akan membangun sarana prasarana yang ramah dengan difabel.

“Kalau saya bilang kota Malang ini belum ramah dengan para disabilitas, guiding block di trotoar masih banyak yang terputus dan ada beberapa yang ada halangan kasian mereka yang pake kursi roda,” katanya.

Dikatakan, perlu adanya penataan kembali sarana prasarana di Kota Malang sehingga terkesan ramah dengan para disabilitas. Pemkot Malang harus memenuhi aksesibilitas bagi semua pihak termasuk kelompok difabel, perempuan, juga anak seperti dalam amanat The Sustainable Development Goals (SDGs).

“Ya harus diperhatikan pembangunannya. Jangan sampai hanya berpihak kepada golongan tertentu dan merugikan yang lain,” pungkasnya.(Coi/Ery)