Jelang Sekda Kota Batu Dilantik, MCW Beri Catatan Merah

Tiga terbaik calon Sekda Kota Batu. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Jelang Dipilihnya Sekda (sekretaris daerah) Kota Batu definitif, MCW (Malang Corruption Watch) beri catatan merah. Tiga kandidat terbaik hasil seleksi pansel (panitia seleksi) dinilai masih jauh dari sosok sempurna mengisi kursi jabatan ASN tertinggi tersebut.

Seperti diberitakan, tiga calon Sekda Kota Batu terbaik telah diumumkan yakni Zadim Effisiensi ( Kepala BKD), M. Chori (Kepala Bappeda), dan Eko Suhartono (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan). Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bahkan sudah menyodorkan nama tersebut kepada Gubernur Jatim Soekarwo untuk kemudian dipilih satu nama sebagai Sekda definitif.

Namun, MCW memandang perlu kiranya Pemkot Batu mempertimbangkan betul rekam jejak para calon Sekda tersebut.
untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Sekda yang terpilih nanti betul-betul bersih dan berintegritas.

“Mengingat posisi Sekda sebagai orang nomor satu di lingkup ASN serta sebagai pimpinan dalam sekretariat daerah tentu bukanlah perkara mudah untuk menjalankan amanah tersebut,” kata Badan Pekerja MCW Atha Nursasi.

Tugas Sekda, lanjut dia, seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Yakni, membantu kepala daerah dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan administratif.

MCW menilai dalam konteks lelang jabatan kali ini diharapkan dapat memperoleh figur-figur yang berkompeten dan memiliki nilai integritas yang tinggi dan adil dalam setiap kebijakannya.

Sayangnya, ketiga calon yang terpilih dipandang MCW masih belum mumpuni.
Dua calon pernah tersinggung kasus yakni Zadim dan Chori. Mereka pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Pemkot Batu. Sedangkan Eko, dinilai MCW belum mampu menciptakan pemerataan sosial. Hingga tahun 2015, MCW mencatat penduduk miskin Kota Batu masih sekitar 6.277 orang.

“Sehingga, dalam catatan kami dan publik Kota Batu menilai ketiga calon yang terpilih dalam seleksi, tidak memiliki kompeten yang memadai dan minus integritas. Publik perlu tahu, publik berharap ada perbaikan di birokrasi dan kebijakkan yang saat ini masih jauh dari kultur dan budaya,” tutupnya. (Der/ulm)