Jelang Akhir Tahun, Pengendalian Harga Jadi Perhatian Pemkot

Wali Kota Malang, HM Anton, memimpin rapat koordinasi stabilitas dan kondusivitas jelang akhir tahun. (Ist)
Wali Kota Malang, HM Anton, memimpin rapat koordinasi stabilitas dan kondusivitas jelang akhir tahun. (Ist)

MALANGVOICE – Pemkot Malang menggelar rapat koordinasi pengendalian harga jelang akhir tahun 2016 di Balai Kota, Senin (21/11). Dipimpin langsung Wali Kota, H Moch Anton, yang didampingi Sekretaris Daerah, Idrus, rapat membahas sejumlah poin penting.

Turut hadir pada kegiatan ini, antara lain Forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari Pertamina, Bulog, BPS, Bank Indonesia, SKPD terkait serta Perwakilan pedagang pasar dan Gabungan Kelompok Tani yang ada di Kota Malang.

Dalam paparannya, Anton menyampaikan, perlu ada identifikasi komoditi-komoditi utama penyebab inflasi. Selain itu penentuan kebijakan dan langkah-langkah antisipasi untuk menciptakan stabilisasi harga juga harus diperhatikan.

“Sehingga tercipta stabilitas harga pada komoditi penyebab utama inflasi, serta terciptanya stabilitas sosial politik dan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.

Melalui rapat koordinasi ini, suami Hj Dewi Farida Suryani itu berharap, suplai pasokan bahan pangan, termasuk elpiji dan BBM di Kota Malang bisa memenuhi kebutuhan. Apalagi, permintaan pasar diprediksi melonjak tajam di akhir tahun nanti.

“Saya juga berharap ada komitmen bersama antara Forkopimda, TPID dan Pemkot tetap menjaga stabilitas dan keamanan Kota Malang yang sudah cukup kondusif jelang Natal dan tahun baru yang akan datang” tegasnya lagi.

Secara umum, kondisi inflasi di Kota Malang sendiri cukup stabil, bahkan pada Oktober ini, inflasi terjadi sebesar 0.20 persen. Jelang akhir tahun, harga bahan pokok diperkirakan meningkat mengingat sumbangan kelompok bahan pangan pada inflasi akhir tahun cukup tinggi.

Beberapa komoditas strategis yang perlu diwaspadai karena rentan mengalami kenaikan harga, antara lain cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, ayam ras, telur ayam ras, beras, minyak goreng, gula pasir dan sayur sayuran.

Penyebab kenaikan harga antara lain meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan jumlah pasokan. Selain itu, perubahan iklim juga membuat produksi pangan menurun.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Setda Kota Malang, Dra Rinawati MM, menyatakan, rapat koordinasi ini merupakan langkah menekan inflasi yang biasanya akan meningkat tajam di waktu-waktu tertentu seperti jelang hari besar keagamaan atau akhir tahun.

“Karakteristik meningkatnya inflasi Kota Malang dapat disebabkan karena tingginya tingkat permintaan pasar akan sebuah produk, khususnya bahan pangan dari pada jumlah pasokan bahan yang minim. Karena itu perlu dikendalikan,” tambah Rina.