Jatah Vaksin PMK 12.500 Dosis Dirasa Kurang bagi Kota Batu

Petugas kesehatan hewan menyuntikkan vaksin pada sapi sebagai perlindungan dari paparan PMK. Jatah vaksin PMK yang diterima Kota Batu sebanyak 12.500 dosis. (DPKP Kota Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Kota Batu menerima 12.500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Bantuan dari Pemprov Jatim itu dirasa kurang cukup. Karena total populasi sapi tembus hingga 15.141 ekor.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menuturkan, jika melihat total populasi itu, maka kebutuhan vaksin mencapai 45.423 dosis. Karena vaksin diberikan tiga kali untuk satu ekor sapi.

“Kami rasa belum cukup memenuhi. Belum ada separuhnya dari kebutuhan vaksin,” tutur dia.

Pengadaan vaksin dilakukan Kementan RI yang mendatangkan dari Prancis. Penyaluran vaksin ke Kota Batu dilakukan pada 25 Juni lalu diprioritaskan pada wilayah zona merah pesebaran PMK. Vaksin perdana didistribusikan sebanyak 200 dosis secara serentak di enam wilayah. Meliputi Desa Tulungrejo, Desa Sumberbrantas, Desa Gunungsari, Desa Pandanrejo, Desa Pendem,

“Hewan ternak di Kota Batu yang terjangkit PMK sebanyak 2.600 ekor, tersebar di 16 wilayah. Tingkat kematian sekitar 120 ekor dan tingkat kesembuhan 1.157 ekor. Semoga dengan bantuan vaksin bisa diatasi,” timpal Dewanti.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto menjabarkan, dari 12.500 dosis vaksin PMK itu, nantinya akan dibagi. Rinciannya untuk sapi perah akan mendapatkan 12.000 dosis dan sapi potong sebanyak 500 dosis.

“Dengan adanya alokasi vaksin PMK yang lebih banyak untuk sapi perah. Diharapkan mampu menjaga stabilitas produksi susu sapi di Kota Batu,” katanya.

Ia berharap dalam waktu dua pekan, vaksin PMK sudah selesai di distribusikan kepada peternak. Dia juga menjelaskan, suntik vaksin PMK dilaksanakan sebanyak tiga kali tahapan. Vaksin pertama diharapkan bisa selesai sampai 7 Juli 2022. Kemudian vaksin kedua dilaksanakan satu bulan kemudian. Sedangkan vaksin ketiga atau Booster dilaksanakan 6 bulan kemudian.

Heru menegaskan bahwa wabah PMK ini tidak menular kepada manusia. Tetapi manusia sebagai vektor dari virus PMK.

“PMK ini dapat dikendalikan dan PMK ini penyebarannya mirip seperti covid-19. Syukur vaksin PMK datang lebih cepat,” jelasnya.(der)