Jasa Tirta: Keselamatan Pengunjung Jembatan Kaca Harus Diperhatikan

Kota Malang Punya Jembatan Kaca

Jembatan kaca penghubung Kampung 3D dan Kampung Warna-warni. (Muhammad Choirul)
Jembatan kaca penghubung Kampung 3D dan Kampung Warna-warni. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Direktur Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan, angkat bicara terkait keberadaan jembatan kaca di kawasan Jodipan. Dia mengingatkan, pemanfaatan ruang sungai untuk keperluan masyarakat, harus memperhatikan berbagai aspek baik teknis, sosial, dan ekonomi

“Termasuk kewaspadaan terhadap bencana, dengan pendekatan arif namun tegas,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.

Keselamatan pengunjung dan masyarakat setempat, lanjut dia, harus diperhatikan. Selain itu, jika ruang sungai dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata seperti yang terjadi di kawasan tersebut, maka perlu ditempuh upaya mitigasi terhadap risiko kecelakaan atau dampak banjir.

Raymond menegaskan, Perum Jasa Tirta I pernah memberikan informasi mengenai kesiapsiagaan terhadap risiko banjir kepada Pemerintah Kota Malang. Di menyarankan adanya pemasangan peilschaal atau papan duga peringatan tinggi muka air sebagai peringatan dini terhadap risiko banjir (kesiapsiagaan).

Masih kata dia, Perum Jasa Tirta I telah memberikan pertimbangan teknis, yang menyatakan tidak berkeberatan apabila jembatan wisata tersebut memenuhi persyaratan. Syarat ini antara lain elevasi girder terendah minimal 1,5 meter di atas muka air banjir 50 tahunan.

“Selain itu juga harus dibangun perkuatan tebing pada hulu dan hilir agar aliran tidak menggerus abutment jembatan. Kami berharap jembatan wisata ini telah memenuhi standar perencanaan dimaksud dan dapat berfungsi sesuai harapan masyarakat,” pungkasnya.(Coi/Aka)