Jamin Nasib Peternak Unggas Mandiri, Dispertan Jatim Gelar Rembug Nasional Perunggasan

MALANGVOICE – Merugi dua tahun, peternak mandiri diberi ruang untuk kemukakan pendapat dalam Rembug Nasional Perunggasan, Kamis (10/12). Rembug Nasional itu digelar di Hotel Singhasari, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Jawa Timur merupakan salah satu gudang peternak dalam skala nasional. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Wemmi Niamawati, ia mengatakan bahwa Jatim memberi kontribusi besar terhadap populasi ternak juga hasil ternak di Indonesia.

Berdasarkan data dari BPS Jawa Timur pada tahun 2019, populasi dan produksi unggas khusunya ayam, yakni ayam ras populasinya mencapai 51 juta. “Dengan jumlah telur 45.490 ton memberikan kontribusi sebesar 28 persen dalam produksi pasar nasional,” ungkapnya.

Sedangkan untuk jenis ayam potong estimasinya 254.632 ekor dengan produksi daging ayam 363 juta kg. Yang memberikan kontribusi nasional sebesar 15 persen. Untuk jenis ayam buras populasinya sebanyak 39 juta dengan produksi telur mencapai 21 juta ton. Kontribusi terhadap nasional sebesar 12 persen.

“Tingginya produksi daging dan telur unggas di Jawa Timur menjadikan Jawa Timur sebagai wilayah strategis dalam bentuk mitra pemerintah untuk melakukan produksi protein pemerintah,” ujarnya. Dari hasil tersebut 60 persen didapat dari petani rakyat.

Permasalahan yang sering timbul bagi peternak ayam rakyat adalah harga jual yang kerap tidak stabil. Atau sering kali harga jualnya berada di bawah harga pokok produksi. Yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalu mentri perdagangan No 7 tahun 2020.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan, jika di Kota Batu memiliki keberagaman jenis unggas. Diantaranya adalah ayam ras, ayam petelur, ayam daging, dan itik.

“Dengan jumlah ayam petelur sebanyak 150.500 ekor, ayam daging sebanyak 507.000 ekor, 7 juta ayam ras. Maka dari itu dalam acara rembug ini bisa menjadikan salah satu upaya. Untuk menjaga kestabilan harga,” jelasnya.(der)