Jalan Berlubang Bertebaran di Kabupaten Malang, Ini Penyebabnya

Kondisi jalan di Gunung Geger, Kecamatan Pagak. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Kondisi jalan berlubang ternyata tidak terjadi jalan wilayah Kota Malang saja. Di Kabupaten Malang sangat mudah ditemukan jalan berlubang tersebut.

Seperti di wilayah Kecamatan Karangploso yang berbatasan dengan Kota Batu, Jalan Raya Sumberejo-Gunung Geger, Kecamatan Pagak, Jalur Lingkar Barat (Jalibar) atau jalan Ir Soekarno, Kecamatan Kepanjen, dan Jalan Raya Bantur, Kecamatan Bantur.

Kondisi jalan di daerah-daerah tersebut banyak dikeluhkan para pengguna jalan dan wisatawan.

Pengguna jalan terutama pengendara motor harus ekstra hati-hati jika melewati ruas jalan tersebut, karena, kedalaman lubang bisa mengakibatkan kecelakaan.

Selain lubang, juga banyak aspal yang mengelupas sehingga pengguna jalan harus lebih hati-hati.

Terlebih, kondisi jalan di ruas jalan Sumberejo-Gunung Geger, Kecamatan Pagak, yang memiliki kontur jalan berliku-liku melintasi perbukitan, jalan berlubang cukup meresahkan pengendara.

“Banyak jalan yang berlubang, saya harus ekstra hati-hati, dan harus memakan waktu yang lama untuk bisa tiba di pantai,” ucap, Edy, salah satu wisatawan asal Sidoarjo, saat ditemui di SPBU Kecamatan Gondanglegi, Jumat (15/4).

Edy menjelaskan, kondisi jalan berlubang tersebut, ditemuinya di daerah Kecamatan Bantur. Kondisi jalannya sangat rusak pahah.

“Saya dari Pantai Balekambang, saya berangkatnya lewat gunung Geger, jalannya rusak, kata pengunjung lainnya rute yang saya lewati terlalu jauh, saya disarankan lewat Bantur, dekat sih, tapi kondisi jalan rusaknya parah,” keluh Edy.

Kondisi jalan raya Bantur. (Mvoice/Toski D).

Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Suwignyo yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Malang tersebut akibat refocusing anggaran karena Covid-19.

“Jalan di Kabupaten Malang itu sudah dua tahun tidak lakukan pemeliharaan atau perbaikan, karena refocusing anggaran. Tahun ini (2022) sudah tidak ada lagi, dan setelah lebaran ini baru bisa diperbaiki,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Suwignyo, DPUBM baru dapat melakukan perbaikan dengan sistem tambal sulam di sejumlah titik, karena perbaikan jalan masih harus melalui proses lelang lewat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

“Yang bisa dilakukan hanya penambalan jalan, karena untuk peningkatan jalan harus melalui proses lelang.

Anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan itu kurang lebih Rp150 miliar, sedangkan untuk peningkatan senilai Rp100 miliar,” terangnya.

Suwignyo menjelaskan, untuk peningkatan jalan tersebut akan dilakukan di beberapa wilayah, seperti di Jalan Raya Sumberejo-Gunung Geger, Kecamatan Pagak, Jalan Raya Karangploso berbatasan dengan Kota Batu, Jalur Lingkar Barat (Jalibar) atau jalan Ir Soekarno, Kecamatan Kepanjen, dan Jalan Raya Bantur, Kecamatan Bantur.

“Yang di Bantur persisnya di depan pom bensin (SPBU) Bantur juga akan dilakukan peningkatan. Itu pun nunggu lelang selesai. Insyaallah setelah lebaran. Sekarang masih proses lelang,” tegasnya.(end)