Jahitan Mengeluarkan Darah Malah Disepelekan Perawat

Imam Ilmiawan (dokumentasi keluarga)

MALANGVOICE – Pelayanan medis RS dr Saiful Anwar Malang ternoda akibat tidak tanggap dalam melayani pasiennya. Korbannya adalah Imam Ilmiawan yang masih tercatat sebagain pasien rawat jalan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.

Imam Ilmiawan adalah pasien yang menderita usus buntu. Ia telah menjalani operasi usus buntu di RSSA, beberapa waktu lalu. Proses operasi berjalan lancar dan tidak ada masalah.

Persoalan mulai muncul ketika Imam Ilmiawan merasakan ada yang tidak beres pada jahitan bekas operasi. Imam yang mencoba akan mengobati bekas jahitan, hanya mendapati pelayanan buruk dari pihak RSSA.

Petugas rumah sakit menolak menangani Imam, padahal diketahui ia sedang dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Pasien ini, pada Sabtu (8/8) pagi dilarikan ke RSSA oleh keluarganya, karena bekas jahitan operasi usus buntunya terbuka.

Padahal, Imam baru saja dioperasi oleh dr Hananto di RSSA pada Minggu (2/8) lalu, sekitar pukul 13.30 WIB.

“Kami sangat miris, karena setelah sampai Instalasi Gawat Darurat (IGD) petugas mengembalikan pasien begitu saja,” ungkap Dono Rosyidin, ayah Imam.

Kepada Dono, petugas mengaku pada waktu itu belum ada jadwal kontrol sehingga ia disarankan kembali pada hari Selasa. Bahkan celetukan petugas yang menyepelekan luka itu sempat mengagetkan keluarga.” Kalau luka begini, bawa saja ke puskesmas,” ucapnya menirukan logat petugas tersebut.

Ia mengaku sempat heran dengan perlakuan petugas RSSA, sebab, saat dibawa ke rumah sakit, kondisi sang putra sangat mengkhawatirkan dengan luka jahitan yang membengkak dan terus mengeluarkan cairan.

Akhirnya, pihak keluarga membawa pasien ke Puskesmas. Dari situ betapa terkejutnya Dono, saat petugas Puskesmas mengatakan kondisi jahitan sangat parah dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit. ”Petugas Puskesmas saja tahu, kalau ini berbahaya, kok RSSA bilang itu tidak masalah,” ungkapnya.