Jaga Kualitas Benih Jeruk di Kota Batu Melalui Uji Laboratorium

Koordinator Jasa Penelitian Balijestro Balitbang Kementrian Pertanian, Agus Sugiyatno saat berada di Balijerstro Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)
Koordinator Jasa Penelitian Balijestro Balitbang Kementrian Pertanian, Agus Sugiyatno saat berada di Balijerstro Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) terus melakukan pemantauan terhadap benih jeruk di Kota Batu. Hal itu merupakan upaya untuk mengembangkan benih jeruk bebas penyakit.

Hal itu sudah dilakukan sejak tahun 90-an serta sudah tersebar di lahan penelitian jeruk dan lahan petani jeruk di Kota Batu

Peneliti Laboratorium Balitjestro Kota Batu, Sumardi mengatakan meski benih itu sudah berkali kali panen, tapi guna menjaga kualitas tetap harus melalui uji laboratorium.

“Ya, untuk mengetahui ketahanan dari benih tersebut, kebiasaan melakukan uji laboraturium itu dilakukan sekitar sejak tahun ’90 an,” ujarnya.

“Karena benih yang bebas penyakit ini punya kelebihan. Selain terhindar dari penyakit juga masa panen yang lebih cepat,” sambungnya.

Menurutnya memakai obat tentunya harus dilakukan sebagai upaya pencegahan. Tapi, di sisi lain pupuk yang digunakan harus berkualitas.

Sementara, Plt Kepala Balitjestro Muchammad Cholid menambahkan, pembenihan bebas dari penyakit ini salah satu faktor kunci untuk menentukan keberhasilan agribisnis jeruk.

“Hal ini terus kami lakukan upaya menghasilkan benih pokok Blok Pengaduan Mata Tempel (BPMT) jeruk bebas penyakit ini merubah wajah industri perbenihan jeruk,” tutupnya.

Apalagi Balitjestro merupakan lembaga pemerintahan yang telah ditetapkan sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mempunyai tugas untuk menyampaikan inovasi teknologi jeruk.

Diketahui, hingga saat ini ada sekitar tiga belas hektare jumlah lahan yang telah dipanen di Kota Batu. Dengan rincian pertanian jeruk ada di Desa Punten dan di Desa Tlekung.(Der/Aka)