Jadi Destana, Mosipena BPBD Jatim Kunjungi Desa Pandanrejo

MALANGVOICE – Risiko bencana di Jawa Timur tergolong tinggi, hal itu mendorong BPBD Jatim menentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Jatim. Pada saat ini ada total 702 Destana di Jatim, rencananya ada tambahan 40 Destana baru tahun ini.

Menggunakan kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se Jatim. Hasilnya pada 2021 baru memasuki Februari sudah ada tambahan 40 Destana.

“Mosipena akan berkunjung ke Kota Batu pada 15 Februari nanti. Desa Pandanrejo menjadi lokasi yang akan dikunjungi,” ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho

Gatot menjelaskan, Mosipena dilengkapi dengan peralatan penunjang guna mentransformasikan pengetahuan manajemen bencana.

“Dari gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana dan penanganan pasca bencana,” urai Gatot.

Dipilihnya Desa Pandanrejo sebagai lokus kunjungan, karena di desa ini belum dibentuk destana. Sehingga BPBD Kota Batu memberikan rekomendasi ke BPBD Jatim.

“BPBD Jatim menyurati kami untuk menunjuk satu desa. Pandanrejo kami ajukan. Makanya pelatihan akan diberikan bagi warga Desa Pandanrejo terkait kebencanaan. Pemberian materi tanggal 15 Februari,” papar dia.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan, total sudah ada 15 desa/kelurahan yang telah dibentuk destana. Saat ini, akan dilakukan penambahan empat desa/kelurahan sebagai destana. Keempatnya meliputi, Desa Bumiaji, Desa Oro-oro Ombo, Desa Tlekung dan Desa Beji.

Pembentukan destana di empat desa itu akan ditangani langsung oleh BPBD Kota Batu. Sedangkan Desa Pandanrejo berada di bawah kendali BPBD Jatim. BPBD Jatim maupun BPBD Kota Batu berpedoman pada Perka BNPB nomor 1 tahun 2012 tentang pedoman umum desa/kelurahan tangguh bencana.

“Baik di provinsi maupun di daerah materinya sama terkait pembentukan desa tangguh bencana karena berpedoman pada aturan itu,” timpal Gatot.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait