Isu PKI Mencuat, Seminar Nasional FIS UM Ditunda

Ketua Jurusan Sejarah FIS UM, Ari Sapto. (Lisdya)

MALANGVOICE – Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Malang (UM) akan mengadakan seminar nasional pada 24 Oktober mendatang terpaksa ditunda.

Penundaan seminar dengan tema Perubahan dan Kesinambungan Historis dalam Perspektif Keilmuan dan Pembelajaran tersebut lantaran dicurigai adanya pengangkatan tema kelompok kiri atau PKI.

Ketua Jurusan Sejarah FIS UM, Ari Sapto, mengatakan jika isu tersebut sudah beredar di kalangan internal dan eksternal UM sejak dipromosikannya di media sosial, bahkan ada juga yang melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.

“Kemungkinan ada yang memanfaatkan. Ya kami dari jurusan terpaksa memilih penundaan,” katanya kepada awak media, Kamis (11/10).

Lebih lanjut, Ari menceritakan bahwasannya seminar dengan subtema Materi Sejarah Kontroversial dan Pembelajarannya itu memicu oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan isu.

Sementara itu, Ari mengaku bahwa penundaan itu murni bukan dari paksaan pihak militer seperti kabar yang beredar di masyarakat.

“Bukan. Ini memang resmi penundaan dari dosen, karena kemarin, Senin (8/10) sudah rapat internal,” tegasnya.

“Sebenarnya kami sudah melakukan rapat dengan dosen. Selang satu hari kami melakukan pertemuan juga dengan Korem Baladhika Jaya dan Kodim 0833 Kota Malang untuk meminta saran atas menyebarnya isu tersebut dan ditundanya seminar tersebut,” tambahnya.

Ari pun melanjutkan, seusai memutuskan seminar tersebut ditunda langsung mengirim surat kepada empat pemateri, yakni Prof Dr Asvi Warman Adam APU; Dr. Sri Margana MHun, MPhil; Dr Abd Syukur MHum; dan Dr. Ari Sapto MHum.

“Saya juga dapat, karena saya juga mengisi materi itu,” tegasnya.

Sementara itu, terkait isu yang menyebut jika seminar yang ditunda lantaran nama Asvi Warman diundang sebagai pemateri, menurutnya sama sekali tidak benar. Sebab, sejak awal, pihak panitia sudah memutuskan untuk mengundang sejarawan LIPI tersebut karena keilmuannya.

“Kami juga ingin mengenalkan mahasiswa sejarah kami tentang LIPI. Kami ingin menjalin kedekatan dengan LIPI, itu saja,” jelasnya.

Nantinya, seminar nasional sejarah yang merupakan ajang kegiatan tahunan itu masih akan tetap dilakukan meski ditunda sementara. Namun, ia belum dapat memastikan kapan akan diadakan. Termasuk dengan tema dan narasumber yang akan mengisi acara tersebut.

“Masih belum, ditunggu saja,” pungkasnya.(Der/Ulm)