Intensitas Kejadian Menurun, Klojen – Lowokwaru Nihil Bencana Sepanjang April

Ilustrasi bencana longsor

MALANGVOICE – Memasuki Mei 2018, intensitas bencana di Kota Malang menurun. Ini tercermin dari data kejadian pada April 2018, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat, sepanjang April 2018 hanya terjadi tujuh kali bencana. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan kejadian sepanjang Maret 2018, yakni 11 kali bencana.

Tren menurun juga konsisten dengan catatan kejadian pada Januari (35 kejadian) dan Februari (25 kejadian) 2018 lalu. Berdasarkan jenis bencana, peristiwa yang terjadi sepanjang April juga tak lagi didominasi tanah longsor.

Dari total tujuh kejadian, tercatat hanya sekali tanah longsor melanda Kota Malang pada periode tersebut, tepatnya di Kecamatan Blimbing. Sedangkan bencana lain terjadi di Sukun, sempat mengalami sekali insiden pohon tumbang.

Lima kejadian sisanya melanda Kedung Kandang, meliputi dua kali kebakaran, dua kali pohon tumbang, dan sekali bencana lainnya. Khusus untuk Kecamatan Klojen dan Lowokwaru, pada periode April 2018 tercatat nihil bencana.

Kepala BPBD Kota Malang, J Hartono, tetap meminta masyarakat agar tetap waspada akan datangnya potensi bencana. Tren menurunnya kejadian tidak boleh membuat kesiapsiagaan warga menjadi lengah.

“Memasuki musim kemarau ini memang potensi tanah longsor mulai menurun, namun potensi kebakaran meningkat. Karena itu warga tetap harus siap mengantisipasi terjadinya bencana,” ungkap Hartono.

Hal senada diungkapkan Kasi Pencegahan BPBD Kota Malang, Indra Gita. Dia menekankan perlunya kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga terhadap ancaman bencana yang bisa timbul kapan saja.

Indra Gita juga menyebutkan bahwa warga harus mengetahui penyebab bencana agar bisa mengambil langkah pencegahan. “Seperti kebakaran, jaringan listrik di rumah dilihat, berhati-hati saat membuang putung rokok atau menaruh lilin,” serunya.(Coi/Aka)