“Injak-injak” Situs Sekaran, Plt Bupati Malang Dikritik Sejarawan

Screen Shot Kritikan dari Facebook akun milik Dwi Cahyono. (Istimewa)

MALANGVOICE – Plt Bupati Malang HM Sanusi ketika meninjau Situs Sekaran yang berbeda di Desa Sekarpuro, Pakis pada Selasa (2/4). Kunjungan Sanusi kemarin justru menuai protes dari Sejarawan Malang, Dwi Cahyono.

Pasalnya, Plt Bupati Malang HM Sanusi, dengan sengaja menginjak-injak situs Sekaran tersebut, padahal saat itu dalam kondisi hujan. Walau tidak merusak, namun situs Sekaran merupakan struktur bangunan yang berbahan batu bata.

Kritikan tersebut dituangkan di Media Sosial (Medso) Facebook (FB) akun milik Dwi Cahyono. Dalam akun tersebut tertulis Dengan bersusah payah warga Dusun Skaran Desa Sekarpuro dan komunitas peduli sajarah-budaya telah memanasang rampung pagar keliling area ekslavasi di situs Sekaran pada tepi barat Tol Mapan.

“Bahkan, telah dipasang tulisan yang jelas terbaca tentang “LARANGAN” untuk memasuki areal ekskavasi. Memang, hanya bisa upayakan pagar bambu. Namun, bukan berarti bahwa gampang-gapang saja bisa diterobos.

Kenyataannya, toh ada juga yang nekat memasuki dan menginjak-injak temuan arkeologis yang didapatkan dari hasil ekskavasi. Nah ……. kan, kegagalan paham pun terjadi.

Mohon disadari bersama bahwa tinggalan arsitektuaral itu berbahan bata, belum direstoradi, sehingga rentan rusak bila terinjak, terlebih bila terkena air hujan. Nuwun.” Tulis Dwi Cahyono

Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, sebenarnya tujuan kesana tersebut untuk melihat kondisi situs Sekaran agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bisa mengambil langkah untuk pelestarian situs tersebut.

“Kami sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Trowulan (Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim, Red) dan pihak BPCB juga ada disana kemarin,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan peninjauan itu, lanjut Sanusi, dinilai tidak akan menggangu dan merusak situs Sekaran tersebut. Bahkan, pihaknya memastikan jika Pemkab Malang akan membangun pagar beton untuk pengaman situs Sekaran itu.

“Kemarin memang menginjak, tapi gak merusak, yang rusak tersebut terkena ekskavator. Apalagi kemarin hanya sebentar, jari gak akan merusak situs,” tegasnya. (Hmz/Ulm)