Ini Salah Satu Faktor Penyebab Kenaikan Harga Cabai

Salah satu pedagang sembako di Pasar Klojen, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Sailendra mengatakan salah satu faktor kenaikan harga cabai karena berada di musim penghujan.

“Memang kalau musim hujan ada kecenderungan panennya itu ada yang gagal, itu yang mempengaruhi,” ujarnya, Selasa (30/11).

Ia menyampaikan, harga cabai memang mengalami naik turun tergantung dari pasokan dan ketersediaan cabai dari petani. Didukung menjelang akhir tahun kebutuhan suplai cabai mengalami peningkatan.

“Perkara harga itu (naik turun). Kadang itu karena kebutuhan suplai dan demand menjelang nataru orang banyak mudik atau wisatawan. Sehingga kebutuhan restoran hotel itu kan meningkat,” terangnya.

Baca Juga: Harga Cabai di Kota Malang Naik, Pembeli Berkurang

Selain cabai, yang menjadi sorotan kali ini adalah kenaikan harga minyak goreng dan telur. Dikatakan Sailendra dua komoditas itu harganya naik turun secara fluktuatif.

“Dua komoditas (minyak goreng dan telur) itu jadi perhatian kami. Tapi kalau minyak goreng memang tidak hanya di Kota Malang, kan itu sudah nasional, daerah lain juga terpengaruh,” kata dia.

Melihat kenaikan harga beberapa komoditas tersebut, pihak Diskopindag Kota Malang rutin melakukan pemantauan harga komoditas di wilayah Kota Malang.

Sementara untuk operasi pasar saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya masih akan melakukan konsultasi ke Disperindag Provinsi untuk mengetahui operasi pasar itu efisien dan efektif atau tidak.

“Karena misalnya operasi pasar untuk minyak goreng, itu daerah lain ternyata juga mengalami hal yang sama. Itu harusnya bareng bareng. Kalau hanya operasi di Kota Malang aja gak efisien, jadi kita konsultasi ke provinsi dulu,” terang Sailendra.

Sampai saat ini, Ia mengaku belum mendapatkan arahan untuk menggelar operasi pasar karena ketersediaan komoditas yang mengalami kenaikan harga itu masih mencukupi.

“Dianggap bahwa sekarang ini ketersediaan minyak goreng masih mencukupi. Kalaupun harganya sekian itu masih dalam tanda petik masih terjangkau oleh masyarakat,” tandasnya.(der)