Ini Rahasia Desa Wisata Sukses ala Gunung Kidul

Sugeng Handoko pengelola desa wisata Nglanggeran Gunungkidul bersama Asisten Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Batu dr Endang Triningsih, Selasa (10/4). (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Desa Wisata Nglanggeran Gunung Kidul jadi contoh pembinaan desa wisata di Kota Batu. Ada beberapa strategi penting untuk diterapkan sebagai destinasi yang menonjolkan alamnya.

Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Sugeng Handoko mengatakan, mengembangkan desa wisata itu wajib memperhatikan beberapa hal penting. Salah satunya ialah tidak terlalu banyak membuat spot-spoy swafoto.

“Karena beberapa orang akan cepat merasa bosan dan cenderung mencari tempat lainnya yang lebih bagus untuk dijadikan spot foto,” kata Sugeng, Selasa (10/4).

Akan lebih baik, lanjut dia, jika sebuah destinasi wisata tidak menghilangkan ikon atau simbol utama dari desa tersebut. Dicontohkannya desa memiliki pertanian, maka akan lebih baik menonjolkan pertanian tersebut. Sebab, jika desa wisata terlalu mengikuti tren hanya akan bertahan kurang lebih dua tahun.

“Yang jelas lebih ke kearifan lokal saja dan alam. Karena itu akan dicari wisatawan hingga puluhan tahun. Apalagi jika bisa menjaga alam yang dimiliki di desa tersebut,” sambungnya.

Desa Wisata Nglanggeran, masih kata Sugenh, ialah hanya sebuah desa tertinggal. Penduduknya bahkan tidak cukup paham tentang pengelolaan wisata. Sampai pada akhirnya tahun 2007 bisa berkembang perlahan menjadi desa wisata. Bahkan di desa itu sulit mendapatkan air.

“Sekarang sudah bisa menghasilkan pendapatan sendiri. Rata-rata dalam satu tahun bisa mencapai 1,4 miliar rupiah,” tutupnya.(Der/Ery)