Ini Kronologi Pengeroyokan Moger

Rekan korban tewas, Moger di RS Saiful Anwar.(deny)

MALANGVOICE – Pihak kepolisian bergerak cepat mengejar pelaku pengeroyokan mahasiswa STIMIK Asia, Naheson Leplepem alias Moger, yang tewas Minggu dini hari tadi.

Menurur Fredy John Kainama, kerabat korban, sebelum terjadi tragedi itu, di dalam kampus salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Sawojajar itu sedang ada pelantikan anggota komunitas mahasiswa, sejak pukul 17.00 WIB.

Acara kemudian berlanjut hingga malam, karena ada pesta. Panitia kemudian mengundang kelompok mahasiswa dari daerah lain, sejumlah 7 orang.

Namun, karena tidak menggunakan pakaian sopan, kelompok yang diundang itu diperingatkan panitia untuk mengenakan baju resmi.

“Karena mereka pakai celana pendek dan sandal, panitia memperingatkan mereka untuk ganti baju, sebelum ikut acara,” katanya pada wartawan.

Kemudian, pada Minggu sekitar pukul 00.20 WIB, anggota kelompok yang diundang datang lagi, kali ini bersama 11 orang dengan membawa senjata di dalam jaket. Setelah ada keributan, anggota komunitas yang mengikuti acara lantas masuk ke dalam aula untuk menyelamatkan diri.

Namun, Moger yang terpisah dari kelompok, akhirnya jadi sasaran. Ia dilibas menggunakan senjata tajam bertubi-tubi. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak bisa diselamatkan. “Banyak luka di kepala dan perut,” lanjut Fredy.

Kini jasad Moger sudah disemayamkan di Yayasan Gotong Royong, Blimbing, sambil menunggu keluarga.

Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, mengatakan, pihaknya pasti akan mengejar dan menangkap pelaku. Ia juga mengimbau agar masalah itu tidak melebar.

“Kami akan komunikasi dan melakukan pendekatan pada dua kelompok itu. Saksi sudah kami kumpulkan dan para pelaku pasti langsung kami kejar,” tegasnya.