MALANGVOICE – Gerhana matahari total dipastikan terjadi pada Rabu 9 Maret 2016. Merupakan fenomena langka yang hanya terjadi 38 tahun sekali di Indonesia.
Menurut salah satu anggota Malang Astronomy Club (MAC), Almira, melihat gerhana matahari tidak berbahaya, asal dilakukan dengan cara aman, demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
Menurut Almira, hindari memandang matahari secarablangsung (mata telanjang). Gunakan filter atau kacamata khusus untuk melihat matahari.
“Bukan untuk menakut-nakuti, tapi kita harus waspada dengan akibat yang ditimbulkan,” katanya, saat dihubungi MVoice.
Ia mengingatkan, jangan terlalu fokus saat melihat gerhana matahari, sebab di daerah Malang hanya terjadi gerhana sebagian, sinar matahari yang memancar kuat bisa merusak retina mata.
“Sesekali bisa melihat ke tempat lain, biar aman, tapi jika takut untuk keluar ruangan bisa melihat di televisi, pasti disiarkan secara langsung,” tambah mahasiswi jurusan Fisika Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Al juga menyarankan, jika ingin melihat gerhana matahari sebaiknya di tempat lapang tidak dihalangi oleh pohon atau benda lain.
“Yang jelas jangan resah kalau ada gerhana. Biasanya masyarakat mengira gerhana matahari itu lama, padahal cuma dua jam lebih berapa menit gitu,” tutupnya.