MALANGVOICE – Beras tiruan berhasil dikembangkan, dari hasil eksperimen makanan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Menurut Dekan FP, Dr Ir Sudarminto S Y MApp Sc, saat ini mahasiswanya tengah melakukan penelitian dan percobaan. Namun berasnya belum diproduksi.
“Kita tunggu keputusan dari kampus dulu,” katanya, saat dihubungi oleh MVoice.
Ia menambahkan, yang dimaksud beras tiruan bukanlah beras palsu yang terbuat dari plastik dan sempat heboh beberapa waktu lalu.
Beras tiruan dalam hal ini memiliki rasa dan tingkat gizi bervariasi, tergantung bahan baku dan takaran gizinya. Sama-sama bergizi, beras ini diperkirakan akan memiliki harga jual lebih ekonomis dari pada beras asli.
Dikatakan juga, bahan beras tiruan ini beraneka macam, bisa dari singkong, sagu, terigu, ubi, jagung dan beberapa bahan lainnya.
“Pastinya menggunakan bahan asli dari hasil bumi seperti singkong, jagung dan lainnya. Tapi tetap tidak mengurangi nilai protein dan gizi dari beras itu sendiri,” tambah Sudarminto.
Kelebihan beras tiruan karya mahasiswa FP ini, konsumen mampu mengukur sendiri nilai gizi dan protein yang mereka inginkan.
“Dengan beras tiruan, konsumen bisa memformulasikan sendiri sesuai keinginan, pokoknya tergantung komposisi bahannya ya,” tutupnya.
