Inflasi Kota Malang Januari 2019 Tertinggi se-Jatim, Apa Penyebabnya?

Caption Dwi Handayani Dalam Rilis Indeks Harga Inflasi BPS Kota Malang (Asra)

MALANGVOICE – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembagan indeks harga Inflasi Kota Malang tertinggi se Jawa Timur sebesar 0,53 persen, Jumat (1/2).

Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Dwi Handayani menyampaikan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh kenaikan indeks kelompok pengeluaran.

“Sedangkan di Jawa Timur inflasi pertumbuhannya 0,34 persen,” katanya.

Ada 10 komoditas teratas memberikan andil terbesar kenaikan harga pada Januari 2019 antara lain angkutan udara, daging ayam ras, beras, cabai rawit, bimbingan belajar, wortel, bawang merah, rokok kretek, emas perhiasan dan tomat sayur.

“Sementara itu ada komoditas yang megalami penurunan harga, di antaranya bensin, apel, batu bata, tarip kereta api, tarip kendaraan trevel, telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, ketimun dan bandeng,” ia melanjutkan.

Dari tujuh kelompok pengeluaran di Kota Malang, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok deflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,14 persen diikuti kelompok transportasi, disusul kelompok sandang sebesar 0,86 persen dan selanjutnya ada kelompok pendidikan.

Lebih lanjut Dwi Handayani menambahkan, rekreasi dan olahraga juga sebesar 0,30 persen, makanan jadi dan minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27 persen kemudian ada kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen.

Sementara deflasi tercatat berada pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen. (Der/Ulm)