Industri Pariwisata Harus Tumbuh sebagai Ekosistem yang Menyatu

MALANGVOICE– Disparta Kota Batu memberikan penghargaan kepada para pelaku pariwisata, ekonomi kreatif, komunitas, serta desa/kelurahan wisata. Penghargaan tersebut dianugerahkan saat gelaran Batu Tourims Award 2025.

Gelaran ini sebagai wujud apresiasi atas kontribusinya menjaga kualitas layanan dan memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan di Kota Batu.

Batu Tourism Award 2025 mengusung tema ‘One Stop Holiday’. Sebuah bentuk penegasan bahwa pariwisata harus tumbuh sebagai ekosistem yang menyatu antara destinasi, budaya, dan ekonomi kreatif, termasuk UMKM. Sehingga dapat memperkuat posisi Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan tingkat regional maupun nasional.

Pantau Program Makan Bergizi, Ombudsman Fokus pada Percepatan Sertifikasi

Wali Kota menyebut konsep one stop holiday harus diikuti dengan one stop shopping UMKM, agar wisatawan tidak hanya berkunjung tetapi juga berbelanja dan memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat. Sehingga Pemkot Batu mewacanakan pembangunan Mall UMKM sebagai ruang display bagi produk-produk unggulan pelaku usaha mikro hingga menengah di Kota Batu. Sekaligus katalisator pengembangan usaha untuk memberikan akses pemasaran yang lebih luas dan berkelanjutan.

“Kalau liburannya sudah one stop, maka belanjanya juga harus one stop. Mohon doa panjenengan semua, semoga Mall UMKM Kota Batu segera bisa kita wujudkan sebagai one shop besar yang menjadi etalase produk UMKM,” ujar Cak Nur, sapaan Nurochman.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan sebagai fondasi utama pariwisata Kota Batu. Ia mengajak seluruh pelaku wisata, komunitas budaya, serta dunia usaha untuk memastikan pertumbuhan pariwisata tidak mengorbankan kelestarian alam.

“Mencintai lingkungan itu kewajiban kita semua. Jangan sampai eksplorasi berubah menjadi eksploitasi. Tanpa lingkungan yang lestari, hawa yang sejuk, Kota Batu tidak ada bedanya dengan tempat lain,” tegasnya.

Bersamaan dengan Batu Tourism Award 2025, Disparta turut meluncurkan Kalender Event 2026 yang memuat rangkaian agenda wisata, seni budaya, olahraga, dan kegiatan tematik unggulan selama setahun. Jumlah event pariwisata yang digelar tahun 2026 menyusut dibandingkan tahun sebelumnya, lantaran terdampak efisiensi anggaran.

“Kalender event berisi 24 agenda kegiatan. Memang menurun cukup banyak. Tapi kami berkomitmen mengembangkan event-event ini, agar tetap memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, UMKM dan sektor akomodasi,” jelasnya.

Ia menegaskan, meski jumlahnya berkurang, event-event besar tetap dipertahankan, seperti Batu Art Flower Carnival, Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) dan beberapa ajang unggulan lain yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan peluncuran 24 event unggulan, deretan penghargaan bagi pelaku wisata, serta penetapan cagar budaya baru, Batu Tourism Award 2025 menjadi pijakan strategis menghadapi 2026. Kota Batu kembali menegaskan diri sebagai kota yang tak hanya indah secara alamiah, tetapi juga kaya kreativitas, budaya dan kolaborasi.

“Kami optimisistis pariwisata Kota Batu akan terus tumbuh, bergerak dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” lanjut dia.

Pemkot Batu membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat untuk menambah jumlah event dan memperkuat dampak ekonominya. Menurut Cak Nur, pengembangan pariwisata tidak bisa hanya bersandar pada APBD. Kolaborasi lintas sektor diperlukan agar Kota Batu tetap menjadi destinasi favorit dengan ragam event menarik sepanjang tahun.

“Seluruh stakeholder pariwisata dan seni budaya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam menciptakan Kota Batu yang nyaman, hidup dan penuh daya tarik,” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto menyatakan, penghargaan ini lahir dari semangat untuk menempatkan para pelaku pariwisata sebagai bagian terpenting dari kemajuan Kota Batu.

“Pariwisata Kota Batu tidak akan seperti hari ini tanpa kekompakan, kolaborasi dan sinergi semua pihak. Melalui Batu Tourism Award, kami memberikan apresiasi kepada insan pariwisata, ekonomi kreatif dan budaya yang telah berkontribusi besar menopang citra Kota Batu sebagai kota wisata,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Disparta juga menyerahkan lima Surat Keputusan (SK) penetapan cagar budaya tingkat Kota Batu. Selain itu, 24 agenda Kalender Event 2026 secara resmi diluncurkan. Mulai dari event budaya, festival kreatif hingga ajang berskala internasional tetap dipertahankan sebagai magnet wisatawan.

“Kalender event ini diharapkan menjadi panduan masyarakat dan wisatawan. Selain memperkuat branding Kota Wisata, event-event ini kami desain agar berkesinambungan, menarik dan memiliki daya tarik regional hingga global,” tambah Onny.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait