MALANGVOICE– Wali Kota Batu, Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto menempatkan semangat kebersamaan sebagai landasan penting dalam pembangunan daerah. Hal itu ditegaskan Cak Nur, sapaan Nurochman, saat rapat paripurna penyampaian visi misi kepala daerah terpilih periode 2025-2030 di gedung DPRD Kota Batu beberapa waktu lalu.
Cak Nur mengatakan, dirinya dan Heli terpilih sebagai kepala atas kehendak masyarakat yang tersalurkan melalui proses demokrasi Pilkada 2024. Masyarakat Kota Batu telah memberikan amanah kepada keduanya untuk melanjutkan kerja-kerja para pemimpin terdahulu, yang telah meninggalkan jejak-jejak kebaikan bagi kemajuan masyarakat dan Kota Batu.
“Kami sadari, untuk melanjutkan perjuangan mereka bukanlah perkara mudah. Kini proses pilkada telah berlalu, kompetisi telah berakhir. Kita semua adalah pemenangnya. Untuk selanjutnya, marilah kita bergandengan tangan, gotong-royong bersama-sama, saling bahu membahu, dan bersatu membangun Kota Batu yang kita cintai ini,” seru Cak Nur.
Ia mengatakan, pasangan Nurochman-Heli ingin membawa ribuan mimpi masyarakat menuju Kota Batu lebih baik. Baginya, terpilih sebagai kepala daerah bukan untuk mengejar ambisi jabatan politik. Namun ada tanggung jawab moral dalam menjalankan amanat masyarakat. Apalagi sebagai putra daerah asli Batu, Cak Nur dan Heli memahami betul aspirasi dan kondisi Batu saat ini.
“Saat ini adalah kesempatan kami untuk melanjutkan proses pembangunan tersebut. Semua bisa dilakukan, jika kita lakukan bersama-sama. Untuk itu, kami akan senantiasa merawat semangat kebersamaan. Kita akan membangun kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat Kota Batu,” ujar Cak Nur.
‘Mbatu SAE’ dipilih sebagai visi pasangan Nurochman-Heli. Mbatu SAE merupakan akronim madani berkelanjutan, terpadu, unggul sinergi, akomodatif dan ekologis. Gagasan itu merupakan cita-cita yang digali dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Kota Batu. Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi pemerintahan sebelumnya.
“Karena sebagaimana yang kami sebutkan, bahwa kami juga merupakan bagian dari pemerintahan tersebut,” ujar dia.
Maka untuk mengimplementasikan visi tersebut pihaknya menyusun sembilan program prioritas berjuluk Nawa Bhakti. Hal tersebut menyangkut peningkatan SDM unggul dan berdaya saing; pengembangan UMKM, pertanian, pariwisata, ekraf meningkatkan kesejahteraan dan daya sain. Ketiga, membangun infrastruktur mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, keempat mengembangkan kebudayaan lokal sebagai jati diri daerah.
Poin kelima mengenai pengendalian tata ruang, penyelamatan hutan dan sumber daya air. Keenam, meningkatkan keamanan, ketentaraman dan ketertiban masyarakat. Ketujuh, tata kelola pemerintah yang baik, bersih dan inovatif. Kedelapan, tercapainya kerja sama antar pemangku kebijakan. Kesembilan, memperkuat peran pemdes/kelurahan dalam pembangunan daerah.
“Selanjutnya, agar visi kami tidak hanya sebatas ilusi, maka kami akan berupaya untuk mewujudkan visi tersebut dalam sembilan misi yang disebut Nawa Bhakti,” tegas dia.(Der)