MALANGVOICE – Polres Malang Kota meningkatkan pengamanan di semua gereja yang ada di Kota Malang. Hal ini imbas dari tiga aksi teror bom bunuh diri di Surabaya, Minggu (13/5).
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, memimpin langsung pengamanan di tiap gereja. Pihaknya menerjunkan semua personel untuk ditempatkan di area gereja.
“Kami meningkatkan pengamanan. Seluruhnya ada 250 personel yang kami siapkan,” katanya saat berada di Gereja Huria Kristen Batak Protestan.
Selain itu, kepada setiap jemaat gereja bakal diperiksa barang bawaan atau digeledah. Tujuannya tak lain agar menjaga keamanan.
Asfuri menambahkan, pihaknya kini juga dibantu anggota TNI untuk pengamanan. Apabila diperlukan, polisi siap meminta bantuan Brimob.
“Kami akan liat perkembangan dulu. Tapi sementara ini masih kondusif,” lanjutnya.
Terakhir, ia meminta masyarakat Kota Malang tidak takut adanya teror tersebut. Ia juga meminta bantuan masyarakat ataupun tokoh agama agar menginformasikan tindakan yang mencurigakan.
“Kami TNI-Polri ada di tengah masyarakat. Jangan takut. Kami akan memerangi terorisme,” tegasnya.
Seperti diketahui, bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Sesaat kemudian disusul bom yang sama di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro dan Gereja Pantekosta. Hingga saat ini sejumlah orang dikabarkan meninggal dunia dan puluhan orang lain luka-luka.(Der/Aka)