MALANGVOICE – Sepekan lebih kebijakan satu harga minyak goreng dicanangkan ternyata belum bisa diberlakukan di Pasar Besar Kota Malang.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Besar, Kota Malang, Afi Riskia mengaku sampai saat ini dirinya masih menjual minyak goreng satu liter dengan harga Rp 20 ribu dan ukuran dua liter seharga Rp 39 ribu.
Ia menyampaikan, pihaknya belum menurunkan harga menjadi Rp 14 ribu perliter-nya karena dari grosir masih menerapkan harga lama Rp 20 ribu.
“Sementara ini, harga di pasar kita mengikuti dari grosir, otomatis selama harga dari grosir masih belum turun kita yaa ngikutin. Kalau dari grosir turun kita juga otomatis turun,” ujarnya, Jumat (28/1).
Selama seminggu kebijakan penurunan harga minyak goreng berjalan, dikatakan Afi banyak konsumen yang menanyakan apakah harga minyak goreng sudah turun atau tidak.
“Orang-orang itu kalau kesini selalu tanya, mbak ini minyaknya harga berapa, yang harga Rp 14 ribu apa ada?. Saat Ada yang tanya gitu, saya mau jawab bingung karena dari grosir harganya masih harga lama. Sedangkan kalau kita mau beli harga segitu (Rp14 ribu perliter), kita belinya dimana,” keluhnya.
Kini pun pembelian minyak goreng di pasar tradisional mengalami penurunan. Warga pun lebih memilih untuk membeli minyak goreng dengan harga murah yang telah tersedia di toko ritel.
“Karena di pasar tradisional harga masih mahal, banyak warga yang cenderung ke pasar modern (toko ritel). Sehingga saat ini saya cuman menyedikan stok minyak goreng sedikit untuk langganan yang datang,” Kata Afi.
“Tapi saya gitu itu juga kasian ke (langganan) karena harganya masih mahal. Tapi kita juga bingung mau beli harga murah dimana itu. Tadi ada beberapa orang bilang mencari minyak di toko ritel juga sulit,” ia menandaskan.(der)