IJTI Korda Malang Raya Ajak Masyarakat Perangi Hoax dan Melek Media

Penandatanganan deklarasi anti Hoax. (Toski D)

MALANGVOICE – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya menggelar kegiatan diskusi publik dan Bhakti Sosial dengan PMI Kabupaten Malang, Selasa (8/5).

Kegiatan bertajuk ‘Ayo..Jadi Pelopor Anti Hoax dan Melek Media’ dengan menghadirkan tiga narasumber antara lain Imam Wahyudi (Dewan Pers), Sugeng Winarno (Ketua Aspikom Jatim) dan Nikmah Solikah (Presenter TV One), yang di buka langsung Bupati Malang Rendra Kresna, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jl. KH Agus Salim 7 Kota Malang.

Ketua IJTI Korda Malang Raya, Edy Cahyono, menyampaikan, kegiatan ini digelar adanya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi serta media yang semakin menjamur di masyarakat luas.

“Media massa saat ini menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak hanya di daerah perkotaan saja, bahkan menyebar di pedesaan,” ungkap Edi.

Menurut Edy, peran media sangat penting bagi kebijakan pembangunan bangsa serta eksistensi suatu kepemimpinan. Akan tetapi, ada juga yang digunakan orang-orang tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan hingga digunakan untuk berbuat kejahatan.

Kegiatan ini, lanjut Edy, sekaligus sebagai rangkaian peringatan World Press Freedom Day atau hari kebebasan pers se dunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei.

Sementara itu, Bupati Malang Rendra Kresna, menyampaikan, kegiatan sosialisasi anti hoax ini harus terus dilakukan sepanjang waktu dan setiap ada kesempatan.

“Berita hoax ini tidak akan pernah berhenti karena ia akan terus mencari peluang agar masyarakat kemudian bisa teledor, termakan dan melakukan kegiatan yang menjadikan sesuatu tidak bermanfaat. Apalagi sampai tercipta kebencian-kebencian,” jelas Rendra.

Di kesempatan ini, Rendra, mengucapkan terima kasih kepada IJTI dalam mengambil peran dan menjadi bagian dalam mempelopori masyarakat untuk menjadi yang terdepan dalam menolak berita hoax, dan untuk para kepala desa di Kabupaten Malang harus bisa menjadi pelopor anti hoax di wilayahnya masing-masing.

“Mari bersama-sama mengajak masyarakat harus bisa memilah terlebih dahulu berita yang diterimanya. Informasi yang didapat jangan langsung mentah-mentah ditelan namun harus dicek terlebih dahulu kebenarannya,” pungkas Rendra. (Der/Ery)