Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Kota Malang, Banjir dan Pohon Tumbang di Mana-mana

Pohon Tumbang menimpa Kendaraan roda dua, di Jalan Tenes, Kota Malang, (MG2).

MALANGVOICE – Hujan Deras disertai angin kencang yang berlangsung selama beberapa jam di Kota Malang, mengakibatkan pohon tumbang. Tercatat 10 titik lokasi yang rata-rata berada di tengah kota.

Kesepuluh titik itu antara lain Jalan MH Tamrin, Karya Timur, Tenaga, Raya Sulfat, Sunandar Priyo Sudarmo, Sindoro, Tenes, Cengger Ayam, Merdeka Utara (depan Bank Indonesia), didepan Jalan Letjen Sutoyo Gang dua.

Berdasarkan penjelasan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto, ada dua tempat pohon tumbang yang dianggap paling parah, hingga menimpa rumah dan kendaraan.

Baca Juga: Genangan Air di Kedawung Jadi “Wisata Dadakan”

“Yang paling parah di Jalan Tenes MOG. Sebuah kendaraan tertimpa pohon tumbang di daerah situ. Kalau yang di Jalan Thamrin sebuah rumah yang tertimpa pohon,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Ahad (14/3).

Karena peristiwa yang terjadi cukup banyak dan tersebar dibeberapa titik, pihak BPBD Kota Malang bekerja sama dengan OPD terkait untuk melakukan evakuasi.

“Jadi semuanya sudah kita lakukan bersama-sama tim, DLH, relawan, PMI, Satpol PP dengan PSC untuk evakuasi,” imbuhnya.

Saat proses evakuasi, kata Alie, mengalami sedikit kendala karena pohon tumbang menimpa kabel listrik.

“Kesulitan ketika ada beberapa titik yang menimpa kabel, seperti yang di sulfat dan Sindoro,” terangnya.

Pohon Tumbang menimpa Kendaraan roda dua, di Jalan Tenes, Kota Malang, (MG2).
Luapan Air sungai di depan DAMRI, Lowokwaru, Kota Malang, (MG2).

Pihak BPBD Kota Malang sendiri mengerahkan 13 orang yang terbagi dalam tiga tim.

Selain pohon tumbang, beberapa tempat di Kota Malang terdapat banjir cukup tinggi. Yang terdeteksi antara lain Jalan Bondowoso, Jalan Gajayana (Depan Toko Sardo), Depan RSUD, Letjend Sutoyo Gang empat, dan Jalan Sudimoro.

Untungnya selang beberapa waktu setelah hujan reda, intensitas banjir mulai berkurang dan berangsur-angsur surut.

“Di Kedawung juga, namun sekarang sudah mulai surut. Penyebabnya dipicu karena intensitas hujan yang luar biasa, jam 2.15 WIB,” tuturnya.

Diduga penyebab banjir terjadi di beberapa titik tersebut adalah saluran air yang tersumbat sampah sehingga arus air tidak lancar.

“Memang hari ini air tidak hanya mengalir ke sungai, drainase dan laut, tapi harus diinjeksikan ke tanah,” jelasnya.

Diakhir, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat cuaca ekstrem terjadi dan sebaiknya tetap didalam rumah saja.

“Kalau ada hujan yang lebat, kemudian ada angin kencang kita tetap waspada. Jika kita tahu bencananya kita harus harus tahu strateginya, yakni dengan menghindar. Kalau tahu insyaallah kita selamat,” tandasnya.(end)