Hobi Menulis, Guru SDN 3 Blimbing ini Rajin Terbitkan Buku Tiap Tahun

Sumiatun saat mempresentasikan karya tulisnya di Jakarta, Oktober 2017 lalu. (Istimewa)
Sumiatun saat mempresentasikan karya tulisnya di Jakarta, Oktober 2017 lalu. (Istimewa)

MALANGVOICE – Tidak semua orang pandai menuangkan ide dalam sebuah buku. Menulis buku selain memerlukan banyak waktu, pun memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk mencari ide-ide yang menarik.

Ialah Sumiatun, guru kelas di SDN 3 Blimbing yang hobi menulis mampu menulis satu buku tiap tahunnya. Sumiatun pernah menjadi nomine Diseminasi Literasi Nasional 2017 lalu.

Bukan hanya itu saja, pada tahun-tahun sebelumnya, karya-karya Sumiatun seperti buku dan inovasi media pembelajaran masuk sebagai finalis dalam lomba-lomba bidang kepenulisan di jenjang nasional.

Sumiatun guru SDN 3 Blimbing. (Istimewa)
Sumiatun guru SDN 3 Blimbing. (Istimewa)

Sumiatun, layaknya guru kelas pada umumnya, mengajar dari pagi hingga siang. Namun, dia selalu menyempatkan untuk membaca dan juga menulis. Yang ia tulis tidak melulu yang muluk-muluk, bukan juga essai lengkap berlembar-lembar. Cukup beberapa potongan ide yang dituangkan di atas buku catatan.

“Karena menulis itu tidak harus bagus dulu, tapi kalau ada ide ditulis saja dulu. Biasakan menuangkan ide apapun itu di atas kertas. Biasanya beberapa ide itu ada gunanya juga dipakai untuk bahan menulis yang lain. Kalau idenya bagus bisa dikembangkan,” kata dia.

Buku terbarunya berjudul ‘Buah Ketekunan’ merupakan buku yang berceritakan tentang anak yang suka menolong orang lain dan punya ketekunan untuk menyelesaikan tugas sekolah. Sumiatun menambahkan, buku ini cocok sebagai bacaan pembentukan karakter anak. Bukan sekedar cerita, Sumiatun membubuhkan rangkaian latihan soal interaktif yang berkaitan dengan cerita dalam bukunya.

“Dalam cerita fiksi ini, pembaca diajak berimajinasi sekaligus berpikir menyelesaikan problem soal dalam buku, ada puzzlenya,” kata
Wanita asli Malang ini.

Jika ditotal, saat ini Sumiatun sudah menulis 3 buku yang kesemuanya adalah buku fiksi bersifat pengayaan materi untuk siswa sekolah dasar. Buku-buku Sumiatun diantaranya ‘Wajah Indonesiaku’ adalah buku tentang menjaga rasa kesatuan dan persatuan; ‘Dimana Tempat Tinggalmu’ adalah buku fiksi tentang perbedaan kenampakan alam geografis. Selain itu, Sumiatun saat ini sedang disibukkan membina kelompok menulis siswa di sekolahnya. Sumiatun juga sedang menyiapkan media pembelajaran inovatif dan rencananya akan dilombakan lagi di jenjang nasional, tahun ini.

“Saya harap dengan motto saya menulis 1 buku 1 tahun, ini bisa menyemangati siswa dan juga para guru lainnya untuk berani menulis,” harapnya.(Der/Aka)