Hengki, dari Hobi Hingga Mendirikan Galeri Malang Bernyanyi

Hengki menunjukkan koleksi GMB

MALANGVOICE – Kecintaan pada musik benar-benar melekat pada Hengki Herwanto. Dari hobi mengoleksi kaset, piringan hitam dan compact disc, bersama rekan-rekannya ia pun mendirikan Galeri Malang Bernyanyi (GMB), sejak 2009 lalu.

GMB berada di sebuah rumah yang ditata rapi dengan aksesoris musik di kawasan Jalan Puncak Borobudur Blok-407, Perumahan Griya Shanta, Malang.

Sampai 2015, ia telah mengoleksi lebih dari 16.000 kaset, CD, memorabilia, piringan hitam, majalah, buku, bahkan poster musik. Semua itu merupakan sumbangan dari penghobi musik dan musisi, tak hanya dari Tanah Air, tapi juga negara lain dari semua benua.

“Ada lagu tradisional, lagu kebangsaan, rekaman pidato Soekarno, bahkan lagu Gesang dan Titiek Puspa. Semua ada. Semua dalam keadaan cukup terpelihara,” tutur Hengki Herwanto, saat ditemui di GMB, hari ini.

Ada pula sumbangan kaset CD musik tradisional dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan Asia. “Tentu saja koleksi belum lengkap. Tapi semua relatif ada dan sedikit mulai terkumpul. O ya, kami belum punya yang dari Korea Utara.”, ujarnya.

Diceritakan, rata-rata tamu yang berkunjung ke galerinya mencapai 1.500 orang per tahun. Mereka datang dari berbagai latar belakang, seperti musisi Tanah Air, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Kedatangan mereka juga bermacam motivasi, ada yang ingin sekedar nongkrong mendengarkan musik, ada yang ikut diskusi musik, ada pula yang menonton pertunjukan akustik. Pokoknya semua yang berkaitan dengan musik ada di sini.

“Visi kami untuk merekam dan memelihara perjalanan sejarah musik Indonesia, sebagai sarana edukasi untuk membangun masa depan musik,” jelasnya,

Menurut rencana, GMB akan diresmikan sebagai Museum Musik Indonesia, 14 November mendatang. Menandai peresmian itu, diadakan Konser Kebangsaan di Auditorium UB, terbuka untuk umum.