Hati-hati, Ini Resiko Bumil yang Suka Makan Junk Food

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil

MALANGVOICE – Demi kesehatan janin dan kelancaran kehamilan hingga persalinan, Ibu hamil perlu menjaga pola makan sehat yang lebih baik.

Itu karena semua yang dikonsumsi ibu selama kehamilan dapat memengaruhi pola makan anak

Dikutip dari buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat, saat bayi dalam kandungan menginjak 7 bulan atau 28 minggu.

Dia sudah bisa merasakan rasa makanan yang dikonsumsi ibu. Bayi dalam kandungan akan menyimpan berbagai macam rasa di setiap makanan yang disantap ibu.

Oleh karena itu, bila ibu sudah kecanduan junk food saat kehamilan, maka jangan kaget bila anak yang tumbuh besar nanti juga bisa kecanduan junk food.

Jika ingin anak kelak suka makan sayur, maka saat hamil ibu perlu makan banyak sayur. Akrabkan dan biasakan diri mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan agar anak kelak juga mudah diarahkan untuk memilih makanan sehat bernutrisi.

Selain itu, perlu diketahui sejumlah ahli berpendapat, keakraban rasa ini juga dapat membantu saat ibu menyusui.

ASI untuk bayi seperti diet yang dia konsumsi. Dengan kata lain, apa yang ibu makan saat menyusui, itu juga yang bayi rasakan saat dia menyusu.

Maka dari itu, perlu bagi bunda membiasakan diri memilih makanan yang bergizi dan bernutrisi selama kehamilan dan masa menyusui. Sebab pengaruhnya terhadap tumbuh kembang dan kebiasaan pada anak akan sangat besar.

Selain berdampak buruk pada perkembangan bayi, terlalu banyak mengonsumsi makanan junk food juga bisa membuat kehamilan lebih rentan.

Ibu hamil menjadi lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti kelelahan, sakit maag, diabetes, ataupun stretch mark.

Berbagai risiko makanan cepat saji tersebut, angka kejadiannya lebih tinggi pada ibu hamil yang mengonsumsi junk food saat kehamilan trimester akhir, dibandingkan ibu hamil yang mengonsumsinya di awal kehamilan saja.(Hmz/Aka)