MALANGVOICE – Pusat Studi Ilmu Politik UMM merilis hasil survei elektabilitas pasangan Bacapres dan Bacawapres di Pemilu 2024 mendatang.
Hasil survei yang dilakukan pada September 2023 dengan melibatkan 1.000 responden. Survei dilakukan selama September di seluruh desa/kelurahan di Jatim yang dipilih acak. Jumlah responden adalah 1.000 orang dengan sampling error kurang lebih 3,1 persen.
Responden tersebar secara proporsional pada 100 kelurahan dan desa terpilih di 36 kabupaten/kota di Jatim. Proporsi responden laki-laki dan perempuan berimbang 50:50. Juga, proporsi responden yang tinggal di pedesaan dan perkotaan.
Salah satu hasil survei demisebutkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto unggul elektabilitasnya.
Baca Juga: Tips Cari_Aman Berkendara Motor di Malam Hari
Operasi Mantap Brata Semeru Siapkan Personel Antisipasi Kerawanan Setiap Tahapan Pemilu
Ganjar unggul dalam simulasi tiga calon atas Prabowo dan Anies Baswedan, sedangkan Prabowo unggul dalam simulasi dua calon atau head-to-head.
Koordinator tim survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM, Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, M.Si, menyatakan, ketika diadu dalam simulasi dua calon atau head-to-head, Prabowo berbalik unggul dengan angka 50,7 persen atas Ganjar yang memperoleh 47,4 persen.
”Jadi, bisa dibilang, saat putaran kedua apabila bertemu, maka Prabowo lebih unggul atas Ganjar di Jatim,” katanya, Rabu (18/10).
Kemudian, melalui simulasi yang dilakukan saat survei pasangan capres-cawapres, menunjukkan ada perbedaan.
“Ketika dilakukan simulasi pasangan capres-cawapres, baik dengan pasangan Khofifah maupun Mahfud, Prabowo selalu unggul tipis atas Ganjar. Sangat tipis,” ujar Ruli.
Ya, ketika Prabowo dipasangkan dengan Khofifah yang kini berstatus Gubernur Jawa Timur, mereka unggul dengan 49,3 persen berbanding pasangan Ganjar-Mahfud (48,6 persen).
Situasi yang tidak berbeda jauh ketika pasangannya ditukar. Dalam simulasi pasangan Prabowo dengan Mahfud, mereka unggul dengan 49,6 persen berbanding Ganjar-Khofifah yang meraih 48,7 persen.
Berdasarkan data survei, meningkatnya angka dukungan responden kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang merupakan pasangan paling awal deklarasi capres-cawapres, menggerus angka Prabowo. Meski tetap tertinggal di urutan ketiga, tapi Anies mengalami kenaikan 9,1 persen, dari 10,4 persen pada survei Juli 2023 menjadi 19,5 persen pada September 2023.
Apabila digali lebih detail menggunakan wilayah aglomerasi kultural, maka Ganjar unggul di wilayah Mataraman (54,6 persen) dan Arek (47,9 persen). Kemudian, Prabowo unggul di Tapal Kuda (47,6 persen) dan Pantura (41,5 persen). Sedangkan, Anies unggul di Madura (47,5 persen).
”Ganjar populer di kalangan santri dengan 38,8 persen memilih kader PDIP tersebut. Namun, di kalangan non-santri, Ganjar pun kembali unggul dengan 43,3 persen,” imbuh Ruli.
Tim Pusat Studi Ilmu Politik UMM juga merilis hasil survei tokoh yang cocok menjadi Cawapres. Nama Mahfud MD berada di peringkat atas (19,4 persen), disusul Khofifah Indar Parawansa (14,5 persen), Ridwan Kamil (11,1 persen), dan Sandiaga Uno (10,9 persen). Sedangkan Muhaimin Iskandar berada di posisi lima, naik dari 5,8 persen pada Juli 2023 menjadi 10,9 persen pada September 2023.
Mahfud yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) mengalami kenaikan elektabilitas dari 15 persen pada Juli 2023 menjadi 19,4 persen pada September 2023.
“Masih ada beberapa nama lain yang muncul dalam survei cawapres ini. Mereka antara lain Erick Thohir (10 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (6 persen), Yenny Wahid (4,5 persen), dan Gibran Rakabuming (4,2 persen),” tandas Ruli.(der)