MALANGVOICE– Para atlet Kota Batu yang berlaga di berbagai cabor Porprov IX Jatim sukses memasok tambahan medali. Seperti cabor panahan berkuda atau Pordasi HBA, biliar dan selam. Prestasi ini semakin menegaskan semangat juang menjadi juara dalam mengharumkan nama daerah di pentas kompetisi olahraga multi event tingkat regional.
Cabor panahan berkuda atau Pordasi HBA menambah pundi-pundi medali bagi Kota Batu. Totalnya ada 4 medali yang disumbangkan, yakni 1 medali emas, 2 medali perak, 1 medali perunggu. Medali emas diraih atlet Ubai Faris Al Katiri pada nomor double shot 100 meter. Ubai juga menyabet medali perak dari nomor circle 40D. Satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Rayhan Akmal dari nomor fast shooting putra. Medali perunggu diraih oleh Deanova Abdillah di nomor dynamic shooting putra.
Pimpin Pelepasan Atlet, Cak Nur: Bermain Enjoy dan Tunjukkan Sportivas
Asisten pelatih PBN Kota Batu, Sulisno menuturkan rasa syukur dan bangga atas capaian para atlet. Total dari 8 atlet yang dibawa tetap dapat menyumbang perolehan medali. ”Alhamdulillah bisa menyumbang medali. Meskipun banyak kendala, terutama keterbatasan fasilitas latihan seperti track kuda, para atlet tetap semangat dan memberikan yang terbaik untuk Kota Batu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ubai Faris Al Katiri mengungkapkan rasa bahagianya usai berhasil membawa pulang dua medali. Ia mengaku banyak menemukan kendala saat laga, mulai dari busur yang tidak cocok, kuda yang tidak fit, bahkan ada kuda yang sakit. ”Happy banget. Selama lomba ada banyak kesulitan, tapi saya persembahkan medali untuk Kota Batu,” ujarnya penuh semangat.
Tinta emas juga ditorehkan atlet cabor selam, Michelle Adisty Putri Lannanta yang berlaga di Kolam Renang Gajayana, Kota Malang pada Minggu kemarin (29/6). Perjuangannya membuahkan hasil dengan menyabet medali emas di nomor 200 meter biffins putri. Sebelumnya, ia juga berhasil membawa pulang medali perak pada nomor berbeda.
“Terima kasih Tuhan yang mengabulkan doa saya, sehingga saya bisa membawa Kota Batu menjadi juara,” ungkap Michelle penuh haru.
Cabor biliar Kota Batu juga turut mengikuti jejak prestasi panahan berkuda dan selam. Atlet bola sodok Kota Batu, Glen Rivardy Cristian Tatipang berhasil menyumbangkan medali emas di nomor 15 ball single putra, usai mengalahkan wakil Kabupaten Lumajang. Sementara, medali perunggu diraih atlet dari Kota Pasuruan dan Kabupaten Sampang.
Kota Batu juga meraih medali perunggu di nomor 9 ball ganda putri berkat penampilan solid pasangan Stephenie Azmya Putri dan Alexa de Angelic. Medali emas di nomor ini disabet Kota Malang, dan medali perak diraih oleh Kabupaten Pasuruan.Di nomor 9 ball ganda putra, meski belum menyumbang medali, atlet Kota Batu tetap memberikan perlawanan sengit. Medali emas diraih Kota Mojokerto, perak untuk Kota Malang, dan perunggu dibagi antara Kota Malang dan Kota Kediri.
Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Batu, Eko Utomo, menyampaikan rasa bangga atas perjuangan para atletnya. Ia berharap pembinaan atlet biliar di Kota Batu terus ditingkatkan agar mampu melahirkan talenta baru yang bisa bersaing di tingkat provinsi hingga nasional.
“Sebagai tuan rumah, para atlet tentu merasakan tekanan dan gugup. Namun justru itu menjadi pelecut semangat. Kita bersyukur bisa menyumbang medali, dan ke depan target kita tentu lebih banyak emas. Pemkot Batu juga telah menyiapkan bonus khusus bagi para peraih medali sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka,” ungkap Eko.
Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ary Wahyudi menuturkan apresiasi atas pencapaian tersebut. Sentot menegaskan bahwa ini bukan hanya kemenangan para atlet, tapi kemenangan seluruh masyarakat Kota Batu. Pihaknya juga memberikan bonus mentas sebesar Rp7,5 juta kepada para atlet yang berhasil membawa medali emas sebagai bentuk apresiasi.
”Kami optimistis akan ada kejutan-kejutan lain dari cabor lainnya,” ujarnya.(der)