Haru dan Harap Bercampur saat Antarkan Ratusan Peserta Didik SR

MALANGVOICE– Bidang pendidikan memiliki pengaruh besar dalam mengungkit mobilitas sosial. Pemerintah pusat pun menggagas program pendididkan gratis berkonsep asrama bagi keluarga kurang mampu. Langkah tersebut ditujukan untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis di Sekolah Rakyat (SR).

Di Kota Batu, program pendidikan SR bertempat di UPT PPSPA Bima Sakti, Kelurahan Songgokerto. Sebanyak 100 peserta didik jenjang SMP dari penjuru Malang Raya memulai perjalanan baru di SR, Senin (14/7). Suasana haru bercampur harap terpancar dari raut para wali murid saat melepas langkah kecil anak-anaknya.

Persiapan Matang Tuan Rumah, Kota Malang Bidik 3 Emas di Binaraga

Wali Kota Batu, Nurochman hadir langsung menyambut kedatangan para siswa. Ia ikut mengantar beberapa anak ke dalam asrama dan menyapa satu per satu.

“Selamat datang, anak-anak hebat. Sekolah ini akan menjadi rumah baru kalian. Belajarlah dengan semangat, karena masa depan kalian dimulai dari sini,” ucap Cak Nur, sapaannya.

Ia juga menyempatkan diri meninjau berbagai fasilitas yang ada, mulai asrama putra dan putri, ruang kelas, dapur umum, sarana olahraga, hingga aula belajar bersama. Cak Nur memastikan semua sarana prasarana siap digunakan.

“Secara umum pengerjaan sudah tuntas dan layak pakai. Gedung tidak dibangun dari nol, tapi direnovasi agar nyaman dan sesuai standar. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan bermutu untuk semua,” ujarnya.

Sebanyak 100 siswa angkatan pertama ini dibagi dalam empat kelas, masing-masing berisi 25 anak. Hari pertama mereka diisi dengan tes kebugaran jasmani, makan siang bersama, lalu mulai beradaptasi di kamar asrama yang diisi antara empat hingga delapan anak. Tempat tidur tingkat, lemari pakaian, hingga meja belajar telah disiapkan. Mereka juga akan didampingi oleh 10 wali asuh yang tinggal bersama di lingkungan sekolah.

“Belajar secara formal akan dimulai 1 Agustus, setelah masa adaptasi dan pengenalan selesai. Tapi sejak hari ini, anak-anak sudah mulai dibina kedisiplinan dan kemandiriannya,” kata Cak Nur.

Meski tinggal di asrama, sekolah tetap terbuka untuk kunjungan orang tua. Namun tentu, ada aturan. “Wali murid boleh menjenguk, tapi akan ditentukan harinya agar tetap kondusif. Mekanismenya akan diatur oleh kepala sekolah,” tambahnya.

Kepala SR Kota Batu, Yulianah Suhariyono menyatakan, hari pertama diawali dengan agenda tes kebugaran, perkenalan siswa baru, hingga prosesi simbolis penyerahan anak dari orang tua kepada pihak sekolah. Setelah itu, anak-anak diajak school tour atau berkeliling mengenal fasilitas sekolah.

“Nanti malam ada family time. Anak-anak dan guru berkumpul untuk saling menyapa, berkenalan lebih dekat. Membangun rasa nyaman, karena di sekolah ini pembiasaan adalah tahap awal yang penting,” jelas Yulianah.

Pada hari pertama berada di SR, para peserta didik lebih dulu diajak beradaptasi mengenal lingkungan sekitar sekolah. Selama masa pembiasaan ini, yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus, sekolah akan fokus membangun rutinitas. Setiap harinya jadwal disusun mulai jam 04.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dari sholat, kegiatan asrama, sampai belajar di kelas.

“Kata kuncinya nyaman dulu. Kalau sudah nyaman, baru kita mulai pembelajaran. Sekolah ini memang istimewa. Karena tidak hanya fokus akademik. Karakter dan kebiasaan anak juga dibentuk sejak awal,” tambah Yulianah.

Mayoritas guru di SR Kota Batu berasal dari wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang, ada juga yang dari Madiun dan Probolinggo. Dengan komposisi itu, Yulianah optimistis anak-anak bisa nyaman dan belajar lebih optimal.

“Pemerintah benar-benar memuliakan anak-anak ini. Diberi fasilitas terbaik, pendamping terbaik. Kami di sekolah tinggal memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan baik,” pungkasnya.

Salah satu wali murid asal Poncokusumo, Kabupaten Malang, Suhadi tidak kuasa menahan rasa syukur. Meskipun agak sedikit berat melepas sang buah hati tinggal di asrama.

“Kami dari keluarga sederhana. Tapi anak kami bisa sekolah di tempat seperti ini, asrama bersih, fasilitas lengkap, semua gratis,” ujarnya.

Ungkapan senada datang dari Husniah Nurlaila Fitri, salah satu siswi baru yang tampak ceria di antara teman-temannya. “Saya senang sekali sekolah di sini. Asramanya nyaman, gurunya baik. Saya ingin belajar sungguh-sungguh, biar bisa membanggakan orang tua,” ucapnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait