Harga Kebutuhan Pokok Terpantau Mahal Jelang Lebaran

MALANGVOICE– Menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau masih mahal di pasar rakyat.

Harga telur ayam ras berkisar Rp32 ribu kilogram, beras premium Rp17 ribu per kilogram, gula Rp17 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp38 ribu per kilogram dan cabe merah Rp40 ribu per kilogram.

Kabid Perdagangan Diskumdag Kota Batu, Nurbianto menjelaskan, data harga sejumlah kebutuhan pokok didapat dari pantauan petugas pencacah. Ia mengatakan, masih tingginya harga kebutuhan pokok karena melonjaknya permintaan masyarakat menyambut lebaran.

“Mahalnya komoditi sembako, karena memang ada peningkatan permintaan yang melonjak tinggi pada saat menjelang puasa dan lebaran,” kata Anto sapaan akrabnya.

Baca juga:
3.553 Penumpang Berangkat dari Stasiun Malang H-2 Lebaran

MPM Honda Jatim Sediakan Bale Santai Honda, Cek Lokasinya!

Satgas Gabungan Gelar Operasi di Lapas Malang, Temuan Benda Terlarang Disita

Stabilkan Harga, Pemkot Batu Luncurkan Program Operasi Pasar Murah

Sehingga, kondisi tersebut membuat adanya stok kebutuhan pokok yang dinilainya agak sedikit langka. Hal ini ditambah dengan adanya program-program bantuan sosial seperti pemberian sembako gratis di tahun politik.

“Dan tentunya ikut mengurangi stok yang ada di pasar, sehingga tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas tentunya akan terjadi lonjakan yang signifikan,” katanya.

Untuk mengintervensi penurunan harga, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah berupaya agar masyarakat bisa menjangkau harga-harga kebutuhan pokok dengan mudah. Selain itu, juga mengupayakan adanya ketersediaan stok.

“Kami melaksanakan dua hal, yakni operasi pasar dan pasar murah yang dilakukan mulai sebelum bulan puasa kemarin hingga minggu ini masih kita lakukan terakhir di Sidomulyo kemarin, dan Alhamdulillah tanggapan dari masyarakat positif, setiap kami membawa lima ton beras dan selalu habis,” jelasnya.

Sedangkan, untuk kontrol ke pedagang dilakukan ke pasar-pasar rakyat dan toko-toko yang bisa kita jangkau melalui petugas pencacah harga.

Pihaknya juga selalu menanyakan kepada para pedagang jika harga naik, dan sekaligus mengawasi untuk tidak sengaja meningkatkan harga penjualan kebutuhan pokok dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

“Sehingga ketika harganya dijual tidak wajar kita selalu bertanya, HET-nya (Harga Eceran Tertinggi) jual segini kenapa jualnya segini, nah itu sebagai bahan kita untuk mendeteksi kalau akan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok,” katanya.(Der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait