Hama Cabuk dan Ulat Hantui Petani Batu Kala Musim Hujan

Yono, Petani Selada Air Kelurahan Sisir Kota Batu, Memanen Sebagian Selada Airnya. (Aan)

MALANGVOICE – Selain membawa berkah karena air berlimpah, musim hujan juga membawa hama bagi petani. Hama tersebut berupa cabuk dan ulat yang menyerang tanaman setiap musim hujan datang.

Yono, petani selada air, Kelurahan Sisir, Kota Batu mengungkapkan, memang hama cabuk dan ulat selalu datang ketika musim hujan.

“Hama itu selalu ada, namun memang setiap musim hamanya berbeda-beda,” ujarnya.

Demi menanggulangi peristiwa tersebut, Yono mengungkapkan dirinya harus menyemprot pestisida secara rutin. Penyemprotan itu dilakukan agar daun-daun selada air tidak habis dimakan hama-hama tersebut.

Selain itu, perontokan hama yang ditemui di daun dan batang pada tanaman juga dibantu oleh hujan yang menerpa. Namun selain mendatangkan hama, musim hujan juga membawa dampak negatif terhadap tanaman.

“Biasanya jadi banyak tanaman yang busuk,” ujar Yono. Tanaman jadi terlalu banyak menyerap air hingga busuk.

Menangani hal tersebut Yono biasa memberi tanamannya kalsium. Selain itu memastikan gorong-gorong di sekitar sawah lancar untuk mencegah genangan air pada sawah yang merendam tanaman.

Harga selada di pasaran kini sedikit menurun. Pada kondisi normal sayuran dengan banyak olahan ini dipatok Rp 5 ribu per kilonya.

Sedangkan sekarang dibanderol dengan harga Rp 3.500 – 4000 setiap kilogram. Alasan turunnya harga yaitu penyediaan sayur yang lebih tinggi dari pada permintaan pasar.

Yono bisa mendapatkan hasil 50 sampai 60 kilogram setiap panen. Dengan luas lahan tujuh ratus meter persegi.

Jarak waktu penanaman hingga panen yaitu 40 hari. “Semoga harga sayur bisa distabilkan. Agar kesejahtraan petani juga didapatkan,” harapnya.(der)