Hadir Disaat Arema Kritis

KALAU tidak ada Harno (Suharno), mungkin Arema sdh degradasi di musim 2011 lalu. Tapi karena kerja kerasnya, Arema bisa selamat. Padahal waktu itu, karena persiapan yg sangat-sangat-sangat minim, Arema tidak punya pemain bagus. Tapi Harno mampu meracik skuad apa adanya itu, menjadi sebuah kekuatan yang besar. Padahal, untuk menerima tantangan itu, ketika laga kurang 10 pertandingan dan Arema masih di juru kunci, Harno mau melepaskan jabatan pelatih timnas, untuk memoles Arema.

Saya sangat tahu bagaimana Harno berjuang keras agar dalam 10 laga itu, Arema bisa lepas dari degradasi. Dengan kemampuan dan pengalaman, plus jiwa kerasnya, dia bisa mengatasi tekanan.

Optimisme Harno bahwa Arema tidak akan degradasi, mampu dia tularkan ke seluruh pemain. Karena di mata Harno, Arema tidak pantas kalau sampai degradasi. Karena kelas Arema, bukanlah tim kelas bawah. Dan itu semua, mampu ditunjukkan Harno, hanya dalam 10 kali pertandingan.

”Mas. Ini pertaruhan saya. Jadi, harus saya buktikan, kalau Arema akan selamat. Saya belum mau menerima bonus, jika Arema belum berada di posisi yg aman dari degradasi,” kata Harno, ketika awal dia memimpin latihan di Stadion Kanjuruhan.-

(*Penulis adalah Direktur PT Malang Ekspres Cemerlang dan mantan Manajer Arema)